Di sinilah kemudian putusan pada moral itu dibiarkan mengambang begitu saja, seolah-olah kita hidup dalam satu dunia yang tak mengenal ajaran-ajaran agama dan Tuhan tentang kebaikan dan kejahatan.
Cantik itu Luka tentu lebih panjang dari Lelaki Harimau, dan mungkin memberikan waktu lebih panjang bagi kita untuk merasa bosan. Tetapi, Lelaki Harimau tak alpa memberi ruang untuk merasa bosan. Adalah ketika kematian Komar dan ingin dikubur, ternyata kubur itu lebih kecil dari tubuh Komar sang buaya darat, digali lagi, tapi masih terlalu kecil, dan kemudian, 'kuburkan dia dengan cara apapun'.Â
Rasa-rasanya saya kembali pada masa kanak-kanak, ketika menonton film-film dengan petikan moral serupa, dan pesannya tergambar sangat jelas: selama hidup jangan berbuat seperti Komar! Terlepas dari itu, atau memang harus bersama itu, novel ini enak dibaca dan tak cepat bosan.