Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perginya 195, Jama'ah Haji Bantaeng Tiba Hanya 193 di Balai Kartini

4 September 2019   17:25 Diperbarui: 4 September 2019   17:32 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koper milik jama'ah haji tiba di Balai Kartini Bantaeng (03/09/19) | dokpri

Bantaeng. Tidak lebih dari 193 orang jama'ah haji Bantaeng telah tiba pada Selasa malam (03/09/19) sekitar pukul 21:41 Wita dan langsung dikumpulkan di Gedung Balai Kartini Bantaeng di Jalan Kartini, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng.

Jumlah itu relatif berkurang dari total jama'ah yang berangkat dari Bantaeng sebanyak 195 orang. Menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekah, Saudi Arabia selama kurang lebih 42 hari.

195 orang tiba kembali di tanah air, tepatnya di Bandara Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros sekitar pukul 13.42 Wita bersama 58 orang dari Kabupaten Gowa, 161 orang dari Kabupaten Bone dan 35 orang asal Provinsi Papua Barat.

Selanjutnya diterima Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar. Lalu bertolak menuju Bantaeng sekitar pukul 17:15 Wita.

Namun tidak berbarengan seluruhnya menuju Bantaeng dengan menumpangi bus DAMRI. Dua orang diantaranya harus terpisah dari rombongan dan dengan terpaksa harus memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Andi Burhanuddin Syaggaf (Karaeng Bur) dan Nafisah Dolo (Puang Nafisa) adalah pasangan yang sudah menyandang status Haji punya urusan tambahan sejak tiba di tanah air.


Tas jinjing milik Nafisah tercecer dan diduga terbawa bersama bagasi rombongan Kloter 23.

Diketahui bahwa jama'ah haji asal Bantaeng itu tergabung ke dalam Kloter 22 Debarkasi Ujung Pandang melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Maros.

Menurut Andi Waliana Syaggaf, puteri H Karaeng Bur, tas Ibunya terbawa ke rombongan menuju Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Tas jinjing Ibuku tercecer dan terikut ke Kloter 23, kalau tidak salah rombongan jama'ah haji asal Kendari", jelasnya.

Keluarga penjemput berebut bersalaman dengan jama'ah haji | dokpri
Keluarga penjemput berebut bersalaman dengan jama'ah haji | dokpri

Wali berdalih mendapat informasi demikian dari petugas bandara. Olehnya telah dilakukan komunikasi dan pencarian untuk kemudian diserahkan kembali ke tangan Ibunya.

Hingga Selasa tengah malam, Wali bersama kedua orang tuanya masih dalam perjalanan dari Makassar menuju Bantaeng. Dan bisa jadi kata Wali, ada lagi jama'ah lainnya yang mengalami hal sama.

"Kami berangkat dengan kendaraan pribadi dan masih di perjalanan", ujarnya.

Terpisah, Kepala Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng, Syamsul kepada AMBAE melalui pesan WhatsApp meyakinkan jika jama'ah yang tiba di Balai Kartini Bantaeng sejumlah 195 orang.

"195, iye' (iya/betul)", jawab Syamsul saat ditanya terkait jumlah jama'ah yang tiba di Balai Kartini Bantaeng dan kesemuanya satu rombongan tanpa ada yang dijemput terpisah.

Sementara Kepala Seksi PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah) Kantor Kementerian Agam Kabupaten Bantaeng, H Muhammad Tahir tidak menggubris pertanyaan yang dilayangkan AMBAE via WhatsApp.

Meski begitu, seluruh jama'ah tiba selamat di gedung tersebut. Begitu pun orang tua Wali meski relatif terlambat.

Pengambilan paket air Zam-zam dan buah kurma diwakilkan oleh Wali. Sedang sebagian jama'ah lainnya telah menuju ke rumahnya.

Di tempat itu pula, AMBAE dan ribuan penjemput menyaksikan ada dua jama'ah haji yang harus dilarikan ke rumah sakit.

Seorang perempuan menggunakan kursi roda dan diinfus dibawa menggunakan mobil ambulance. Satu orang lagi, laki-laki Lanjut Usia (Lansia) malah ditandu dan diinfus dibawa ke rumah sakit dengan ambulance berikutnya.

Andi Syamsul Awad (55), jama'ah yang juga Ketua Kelompok di rombongan itu menghaturkan terima kasih atas kesigapan Tim Medis sejak berangkat hingga tiba di Bantaeng.

Bahkan selama di Tanah Suci, Petugas Kesehatan paling berperan kata dia sehingga tidak ada kendala berarti ditemui jama'ah.

"Saya bersyukur tiba dengan selamat dan sehat. 10 tahun penantian, tahun ini baru terwujud dan sudah menunaikan Rukun Islam yang kelima", pungkasnya.

Militer aktif yang kini menjabat sebagai Danramil 1410/01 Kecamatan Bantaeng itu berharap Pemerintah lebih agresif mengawal keinginan masyarakat khususnya Umat Islam agar quota haji terus bertambah dan masa tunggu semakin pendek.

"Saat ini kita di Bantaeng harus menunggu 40 tahun dengan jumlah pendaftar lebih dari 7 ribu orang. Insya Allah tahun depan Kakak dan Adik Saya akan berangkat haji juga", tutup dia. (AMBAE)

salam #AMBAE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun