Mohon tunggu...
Shita Rahmawati Rahutomo
Shita Rahmawati Rahutomo Mohon Tunggu... Corporate Communication, Corporate Secretary, Public Relation, ex jurnalis, akademisi, penulis, blogger, reviewer.

a.k.a Shita Rahmawati or Shita Rahmawati Rahutomo, corporate communication, public relation, officer, penulis, gila baca, traveler, blogger, cooking addicted, dreamer, social voluntary, akademisi, BRIN Awardee.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mimpi Lama Melawat Istana Cipanas Yang Akhirnya Terwujud

8 Maret 2025   07:00 Diperbarui: 8 Maret 2025   18:54 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 1 : Rombongan berpose depan Gedung utama Dok:Kreatoria

Tiba-tiba sebuah bangunan mungil unik terpampang di depan  mata. Sekilas mirip rumah Hobit di Selandia Baru. Ternyata namanya “Rumah Bentol” terinspirasi dari penempelan batu kali di dinding rumah, sebagai dasar teras dan lantai yang memakai batu kali bulat-bulat seperti kulit yang bentol digigit nyamuk. Penampilan pintunya yang melengkung pun tak kalah cantik seperti mengingatkan rumah kurcaci. Rumah ini sederhana sebenarnya, ukurannya mini hanya berisi satu kamar dan satu ruang kerja yag dihiasi beberapa foto dan lukisan. Rumah ini dulu sering dipakai Sukarno untuk menuangkan isi pikirannya tanpa terganggu siapapun. Rumah sederhana yang unik berdesain eksklusif. Ternyata arsiteknya F. Silaban (beliau arsitek terkenal masa pemerintahan Sukarno). Saya naksir berat rumah hobit abu-abu ini. Kurasa Pak Silaban seorang visioner, ia bahkan sdh menciptakan rumah ini ketika cerita “The Lord of The Ring” belum dibukukan dan difilmkan. Bagaimana kami bisa tahan tanpa mengabadikannya dalam foto? Dan..sekali lagi..Click!

Puas mengamati Rumah Bentol, ternyata ada satu lagi bangunan yang cukup besar dan berwarna putih tentunya. Di halaman depan terdapat patung perunggu seorang gadis semampai dengan bentuk kaki jenjang mirip ekor ikan. Menurutku itu penjelmaan Puteri Duyung sih. Meski sederhana sentuhan art-nya terasa. Ternyata, judulnya “Kurus” kata Pak Heru. Di luar nurulku sih, sungguh judul tak terkira, kupikir judulnya Tears of Mermaid! Bangunan besar tersebut ternyata museum benda-benda koleksi Istana dari berbagai masa kepresidenan yang sedang disiapkan dibuka untuk umum agar masyarakat juga bisa menikmati berbagai karya seni koleksi Istana Cipanas.  

Foto 8 : Museum Istana Negara dalam persiapan Dok : Kreatoria
Foto 8 : Museum Istana Negara dalam persiapan Dok : Kreatoria

Haah,… senangnya! Meski belum bisa melihat isi museum tapi kami merasa walking tour ini sungguh menyenangkan. Azan Zuhur pun berkumandang menandakan masa salat dan istirahat. Kami pun berpamitan dengan Pak Heru yang baik. Sampai jumpa lagi Pak..terima kasih atas pendampingannya!

Terima aksih Pak Heru atas pendampingannya! Foto : Iksan
Terima aksih Pak Heru atas pendampingannya! Foto : Iksan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun