Mohon tunggu...
Amanullah Fatih
Amanullah Fatih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga (Tenis Meja)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemahaman Pola Asuh Positif Bagi Anak Usia Dini

21 Mei 2024   17:05 Diperbarui: 21 Mei 2024   23:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan :
Usia keemasan (golden age) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak yang memerlukan keterlibatan dari orang dewasa yang ada di sekitar anak. Keterlibatan yang dapat membantu dalam tumbuh kembang anak. Dapat berupa rangsangan untuk pertumbuhan jasmani dan keterampilan anak. 

Keluarga terutama orang tua memberikan contoh dan perlakuan yang baik kepada anaknya agar mencapai perkembangan dengan baik serta mampu meraih cita-cita yang diinginkan di masa yang akan dating. Pola asuh yang diberikan orang tua adalah pendidikan pertama bagi seorang anak karena pertama kalinya mereka mengenal dunia dan terlahir di lingkungan keluarga dan dididik oleh orang tua.

Keberhasilan keluarga dalam menerapkan konsep pengasuhan yang baik dan berkualitas sangat tergantung dari pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua. Sebagai orang tua akan menyesal jika tidak memulainya sejak dini dalam kaitannya dengan pengasuhan. Orang tua harus menyediakan cukup waktu untuk menjalankan kedekatan dan menjadi pelatih emosi bagi anakanaknya. Kecerdasan emosi kini menjadi perhatian dan prioritas utama karena kecerdasan emosi merupakan bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan. 

Anak akan berhasil dalam menghadapai segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Selain itu, kecerdasan emosi juga sangat penting dalam hubungan pola asuh anak dengan orang tua.Komunikasi merupakan salah satu kunci sukses dalam kehidupan sebuah keluarga, mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang dapat menimbulkan efek tertentu.

Isi :
Pengasuhan positif adalah cara orang tua memahami dan memperlakukan anak sesuai dengan tahapan usianya dan kemampuannya, melakukan komunikasi dengan penuh kasih sayang, menegakkan disiplin yang konsisten sehingga anak dapat berkembang secara optimal baik fisik, kecerdasan dan emosinya. Selain itu, pengasuhan positif merupakan pengasuhan yang berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, membangun hubungan yang hangat antara anak dan orang tua. 

Penerapan pengasuhan ini akan saling membangun dengan mengedepankan penghargaan, pemenuhan, dan perlindungan hak anak, serta mengutamakan kepentingan terbaik anak. 


Orang tua yang menerapkan pengasuhan positif selalu berupaya menciptakan lingkungan yang ramah dan bersahabat untuk anak sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pengasuhan positif diberikan dengan tujuan; pertama, meningkatkan kualitas interaksi anak dengan orang tua. 

Kedua, mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Ketiga, mencegah perilaku-perilaku menyimpang. Dalam memberikan pengasuhan positif, terdapat dua prinsip yang perlu dipegang oleh orang tua dengan memberikan perlakuan cinta dan kasih sayang; penghargaan dan saling memaafkan; bebas dari tindakan kekerasan; dan tidak membeda-bedakan.

Ada beberapa prinsip pengasuhan yang bisa diterapkan orang tua dalam pengasuhan positif anak, sebagai berikut. Pertama, pahami setiap anak unik dan memiliki impian. Setiap anak unik, mereka memiliki keunggulan yang berbeda baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun perilaku. 

Kepercayaan orang tua dan guru menjadi modal utama anak untuk percaya diri, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Modal inilah yang menjadi dasar bagi tercapainya cita-cita atau impian anak kelak. Sehingga orang tua dan guru harus percaya bahwa pada dasarnya anak mampu, bahkan sebelum anak membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia berhasil melakukan sesuatu. 

Kedua, selalu mencari cara. Tantangan yang dihadapi orang tua dan guru pada setiap tahapan perkembangan anak berbeda. Demikian juga kondisi lingkungan memberikan pengaruh pada perubahan diri anak, untuk itu dibutuhkan cara yang berbeda untuk setiap anak dalam melakukan pengasuhan. Ketiga, terima anak apa adanya. Orang tua dan guru harus dapat menerima anak apa adanya, baik ketika dia berbuat benar maupun berbuat salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun