Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Petani Vanili di Manggarai Bersiap-siap untuk Kaya Raya

14 April 2024   11:49 Diperbarui: 15 April 2024   09:08 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat kebutuhan global terkait vanili yakni  hampir 10 ribu ton tiap tahunnya. 

Indonesia sendiri sampai sekarang hanya mampu menyuplai sekitar 200 hingga 300 ton dari tahun ke tahun. Artinya sangat sedikit jika dibandingkan dengan Madagaskar sebagai salah satu negara penghasil vanili terbesar di dunia (Bdk. Radar Jogja).

Data pendukung lainnya juga yakni berdasarkan Data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada tahun 2020 menunjukkan, Indonesia menyumbang sekitar 30,3% dari produksi vanili dunia dengan produksi sekitar 2.306 ton, berada di belakang Madagaskar yang menguasai 39,1% (2.975 ton) produksi dunia. (Indonesiaeximbank.go.id.)

Itu artinya, dengan hamparan alam yang luas, tropis dan subur, Indonesia sejatinya jauh di atas Madagaskar dalam hal penyuplai vanili global.

Sedangkan terkait harga vanili tahun ini sejatinya belum terbuka secara resmi. Hal ini tentu merupakan bagian dari rahasia bisnis.

Namun, bocoran harga yang didapat dari sesama pengusaha vanili terkenal di Indonesia yakni masih berkisar antara 100.000 rupiah untuk vanili mentah per kilogram dan 1,5 juta untuk vanili kering. Ini tentu prospek yang positif tentunya, dan akan berpotensi di atas angka tersebut. (Bdk. Radar Jogja)


Akan tetapi tentunya, takaran harga tersebut mestinya selaras dengan mutu vanili itu sendiri, mulai dari pola penanaman yang organik hingga panen tua yakni usi 8-9 bulan.

Potret contoh polong vanili yang divakum di dalam kemasan setelah mengikuti pola binaan YDBA (dokumentasi pribadi)
Potret contoh polong vanili yang divakum di dalam kemasan setelah mengikuti pola binaan YDBA (dokumentasi pribadi)

Artinya, harga itu tergantung perlakuan petani terhadap vanili itu sendiri.

Namun, fakta di lapangan kini, sudah hampir kelompok petani pertama di atas yang sudah panen lebih dulu. Padahal belum cukup usia, dan juga perlakuan mereka terhadap vanili itu sendiri asal-asalan saja.

Tak heran bila mereka selalu mengeluh, galau dan merana dan tunduk pada godaan para tengkulak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun