Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Produksi 'Gula Malang' Sebagai Pilihan Alternatif Bertahan Hidup di Tengah Ancaman Krisis dan Gagal Panen di Kampung

5 April 2024   14:35 Diperbarui: 6 April 2024   02:37 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Gula Merah Batang Yang Sudah Siap Untuk Dipasarkan (Dokumentasi Pribadi)

Ada dua situasi yang membuat masyarakat di kampung kembali menghadapi krisis yang akut ialah ancaman gagal panen dan harga bahan pokok khususnya beras yang masih melangit. 

Persoalan pertama yakni ancaman gagal panen kini semakin serius mendera psikologi para petani di kampung. Hal ini sangat kuat disebabkan oleh musim hujan yang sudah hampir dua bulan tiada hentinya mengguyur.

Keluhan gagal panen pertama datangnya dari para petani sawah di mana hampir sebagian dari lahan persawahan mereka terendam banjir dan meluluhlantakkan semua padi yang sementara bertumbuh. Bahkan sebagian besarnya adalah yang sudah hampir mau mengetam, namun gagal karena tersiram air dan terbawa banjir. 

Kemudian dari para petani penghasil komoditas lainnya pun terancam gagal panen tersebab, serangan hama dan penyakit yang menghancurkan sebagian besar komoditas yang produktif seperti vanili, pisang, cengkeh dan lain sebagainya. 

Semuanya kuat dipengaruhi oleh guyuran hujan yang terlalu lama.

Lantas ancaman gagal panen di atas semakin dipertebal lagi menjadi sebuah ancaman keterjaminan hidup bila dikaitkan dengan harga bahan pokok di pasar yang semakin melonjak. Salah satunya adalah beras sebagai salah satu bahan pokok penyambung hidup.

Harga beras yang terus melambung dan disertai dengan ancaman kegagalan panen serta kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat yang terus mendesak pada akhirnya membuat masyarakat khususnya para petani memilih jalan pintas yang sejatinya sangat jauh dari kesan solutif yakni kredit di koperasi ataupun di bank. Lebih ironis lagi kalau areal tanah atau kebun milik mereka menjadi taruhan atau jaminannya.

Sudah banyak kejadian miris dimana petani terpaksa harus menjual sebagian besar bidang tanahnya hanya untuk melunasi tagihan hutang yang bertumpuk-tumpuk.

Produksi Gula Merah Sebagai Alternatif 

Potret Gula Merah dalam bentuk batangan (sumber: Klik Labuan Bajo)
Potret Gula Merah dalam bentuk batangan (sumber: Klik Labuan Bajo)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun