Sesudah demikian, bakalan buah pinang yang telah disediakan digantung tepat di atas posisi kepala si ibu yang mengandung pada saat tidur. Kemudian, ayam yang sudah menjadi kurban utama dalam upacara tersebut diambil beberapa organ untuk dipanggang sebagai persembahan kepada leluhur.
Untuk memastikan bahwa proses, niat dan tujuan dari upacara jambat tersebut tersampai atau sukses, dapat dilihat dari “bentuk” darah dan jari kaki ayam yang sudah disembelih. Mengenai hal ini hanya tua adatlah yang tahu dengan persis.
Yang paling mudah untuk memastikan bahwa ritual tersebut sukses adalah dari kondisi jari kaki ayam yang sudah disembelih tadi. Jika bentuknya atau kondisinya cekung ke dalam maka upacara itu belum berhasil. Artinya masih ada yang belum beres entah itu kondisi batin si ibu yang mengandung, relasinya dengan suami atau dengan keluarga sekitar. Jika demikian, maka diperlukan ritus tambahan guna untuk menebus semua ketidakberesan tersebut.
Akan tetapi bila semua jari kaki ayam tersebut tegak lurus, maka intensi dasar dari ritual jambat sungguh tersampai (sukses). Oleh karena itu, bapa dan mama setia menanti kedatangan (kelahiran) sang buah hati mereka dengan hati yang tegar dan kokoh juga dengan fisik yang sehat dan kuat.
Ibu sehat, bayi pun selamat dan kehidupan keluarga pun penuh dengan kebahagiaan.