Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ancaman Kepunahan Akibat Perubahan Iklim, Musababnya adalah Aktivitas Manusia

7 Februari 2020   20:50 Diperbarui: 8 Februari 2020   17:16 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Kekacauan Iklim Global
Istilah kekacauan yang dipakai di sini hendak menggambarkan betapa fenomena iklim yang muncul dalam bentuk anomali. Perubahan cuaca yang terjadi secara drastis dengan segala gejalanya seperti hujan deras, badai, kekeringan parah, suhu yang meningkat sangat tinggi, suhu dingin yang sangat parah dan iregularitas musim yang tak menentu. (bdk. A. Sony Keraf: Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup -- Yogyakarta, 2010). 

Dengan demikian, istilah kekacauan iklim jauh lebih kuat menggambarkan kegentingan dan keseriusan fenomena lingkungan hidup sehingga sudah seharusnya perlu mengambil sikap dalam mengatasinya.

Perubahan iklim terutama dipahami sebagai perubahan unsur-unsur iklim dalam jangka waktu cukup panjang yang ditimbulkan akibat aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer.

Perubahan iklim juga dipahami sebagai perubahan variabel iklim, yang terjadi secara berangsur-angsur dalam kurun waktu yang cukup lama, antara 50 sampai 100 tahun, yang disebabkan oleh pemanasan global akibat meningkatnya suhu di permukaan bumi. Meningkatnya suhu di permukaan bumi terjadi sebagai efek dari gas rumah kaca. (A. Sony Keraf, ibid).

Pada dasarnya, fenomena iklim terjadi karena adanya sinar matahari yang dipantulkan ke bumi sebagian diserap permukaan bumi untuk memanaskan permukaan bumi dan ini sangat berguna bagi seluruh proses kehidupan di bumi. Sebagian sinar matahari lainnya dipantulkan kembali ke atmosfer.

Namun, akibat semakin menebalnya gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan pantulan sinar matahari dari bumi tertahan melalui proses akumulasi gas rumah kaca yang lama-kelamaan semakin menebal. Pantulan sinar matahari tadi lalu terperangkap dan kembali memanasi permukaan.

Akibatnya, suhu di permukaan bumi lama-kelamaan semakin meningkat dan menyebabkan kekacauan iklim di permukaan bumi. Gas rumah kaca ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu: karbondioksida (Co2), metana (CH4) dan Nitrousoksida (N2). Yang paling besar kontribusinya adalah Co2.

Emisi karbondioksida tersebut berasal dari bakar fosil sebesar 7,5 billion ton dan 1,5 billion ton dari deforestasi. Tingkat emisi karbondioksida sekarang ini mencapai empat kali lipat tingkat emisi karbon tahun 1950-an. (bdk. Lester R. Brown: Plan B 3.0. Mobilizing To Save Civilization -- Jakarta, 2007). 

Gas rumah kaca ini berasal dari aktivitas manusia, khususnya industri dan transportasi yang menggunakan energi berbahan fosil.

Selain itu, kebakaran hutan dan kebakaran sampah serta gas metana yang dikeluarkan oleh proses pembusukan sampah juga mempunyai kontribusi bagi gas rumah kaca tersebut.

Hal ini juga semakin diperparah oleh penggundulan hutan yang terjadi di seluruh dunia, khususnya di negara-negara yang mempunyai kandungan hutan hujan tropis seperti Brasil dan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun