Masa pandemi belum usai, namun banyak dari masyarakat yang terlihat mengabaikan beberapa dari protokol kesehatan seperti pandemi ini telah berakhir. Durasi yang panjang memang pantas menjadi alasan bagi masyarakat untuk merasa jenuh. Maka dari itu, seluruh pihak harus turut ikut serta saling mengingatkan dan berbagi semangat untuk bersama-sama menghadapi permasalahan dunia ini.
Beberapa mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mengadakan penyuluhan kepada warga terkait pencegahan Covid-19 di Bidan Delima RT 04 / RW III Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Semarang. Salah satu dari mahasiswa KKN, Ananda F. Ammar, menyampaikan kepada warga untuk kembali untuk menerapkan protokol. Diantaranya menggunakan masker, menjaga jarak 1-2 meter dengan orang lain, menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, dan rajin mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer. Hal-hal sederhana yang perlu untuk terus dilakukan demi kebaikan bersama.
Tidak dipungkiri bahwa seluruh manusia sedang menunggu penyembuhan dari Covid-19. Namun, sesungguhnya ikan dan seluruh anggota ekosistem laut juga terus menunggu penyembuhan dari karya manusia, yaitu sampah di laut. Beberapa langkah telah berhasil dilakukan melalui organisasi-organisasi, komunitas- komunitas, dan gerakan-gerakan seperti aksi pembersihan pantai, pengurangan penggunaan plastik, penyelamatan hewan yang mengonsumsi plasti, dll.
Penulis menelaah kondisi saat ini dan mencoba untuk mengembangkan serta menutupi beberapa kekurangan dari aksi-aksi tersebut dengan program kedua ini. Sehingga, program yang diangkat berupa The Beginning of Building Globally Accessible Boat: Waste Picker Boat atau Awal Pembangunan Kapal yang Dapat Diakses Secara Global: Kapal Pengambil Sampah.

Menyesuaikan dengan durasi KKN yang singkat, program ini dibatasi hingga pada tahap awal pembangunan. Dimana sebuah model kapal dengan panjang 70 centimeter dibangun dengan fungsi memindahkan sampah botol plastik dari laut ke tempat sampah dengan menggunakan sistem conveyor untuk menangkap sampah botol plastik dan bak penyimpanan.
Dilengkapi dengan fungsi remote control bagi operator, sebagai permulaan untuk dikembangkan agar nantinya dapat dioperasikan melalui smartphone.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan dokumentasi, yang mana dokumentasi tersebut diperlukan untuk membuat video peluncuran Waste Picker Boat yang berisi informasi yang diperlukan mengenai program ini dan mengajak masyarakat luas untuk ikut mendukung dengan cara bergabung dan bersama-sama membuat tim sehingga tujuan utama dari program ini dapat segera terlaksana. Video tersebut direncanakan untuk diterbitkan di akun YouTube dengan nama Ananda Findez Ammar Hizbullah.

Dioperasikan dengan remote control dengan radius sinyal ±10m. Model lambung catamaran membuat kapal lebih. Dapat dikatakan bahwa hampir semua aspek kapal ini baru memenuhi kriteria “cukup”. Dikarenakan memang kapal ini dibuat hanya untuk menyampaikan ide dan ajakan kepada masyarakat.