Mohon tunggu...
Amanda Rodlotul Ilmiyah
Amanda Rodlotul Ilmiyah Mohon Tunggu... mahasiswa

saya suka bekerja, hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Belajar

17 Januari 2025   11:15 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:02 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep Belajar

Menurut Winataputra didalam (Bell-Gredler, 1986) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitudes. 

Sardiman (2012) mengartikan belajar dalam arti luas adalah suatu kegiatan psikofisik untuk membentuk kepribadian seutuhnya.Dalam arti sempit dapat diartikan sebagai upaya perolehan materi ilmiah yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian seutuhnya.

Belajar berarti sebuah usaha menyebabkan muncul atau berubah suatu perilaku baru bukan disebabkan karena kematangan dirinya yang hanya sebentar sebagai hasil respon pertama, tetapi belajar merupakan kegiatan fisik maupun rohani yang menghasilkan tingkah laku berbeda pada dirinya.

Belajar dikatakan sebagai aktivitas mental karena menyangkut perubahan perilaku seseorang didalam hidupnya. Aktivitas psikis (kejiwaan) disebabkan oleh adanya perubahan tingkah laku/tindakan pada kepribadian seseorang individu. Perubahan itu sendiri dapat mencakup perubahan dalam jenis pengetahuan (kognitif), sikap (attitudinal) dan keterampilan (psikomotor), bukan hanya satu. Belajar bukan hanya aktivitas mental, tetapi juga  aktivitas fisiologis. Aktivitas mental seperti berpikir, memahami, menalar, mendengarkan, menganalisis, membandingkan, membedakan, mengekspresikan, dan menganalisis. Sedangkan aktivitas fisiologis merupakan aktivitas yang melibatkan penerapan dan praktik, seperti melakukan percobaan atau praktik di laboratorium, menghasilkan produk/karya seni, dan lain sebagainya. , berolahraga, dan lain-lain (Rusman 2013). Senada dengan Russman, Kaluwono dan Murasi (2012) mengemukakan bahwa dalam psikologi, isu yang diamati dan diukur adalah perilaku. Perubahan diakui sebagai hasil pembelajaran tetapi belum tentu merupakan hasil pembelajaran. 

Seseorang dianggap telah belajar ketika perilakunya berubah. Perubahan-perubahan ini merupakan hasil interaksi dengan lingkungan dan bukan hasil dari perubahan atau perkembangan fisik, penyakit, atau pengaruh alkohol atau obat-obatan. Perubahan tidak dapat bersifat sementara tetapi harus  permanen, jangka panjang dan berkelanjutan (Siregar dan Nara, 2014).

 Setelah seseorang menyelesaikan proses pembelajaran, Anda akan dapat mengenali karakteristik apakah siswa tersebut telah menyelesaikan aktivitas pembelajaran atau tidak. Pembelajaran ditandai dengan perubahan. Jika tidak ada perubahan pada masing-masing siswa, kita tidak dapat mengatakan bahwa mereka telah belajar apa pun. Perubahan itu sendiri dapat bersifat positif atau negatif tergantung pada tujuan pembelajaran (Karwono dan Mularsih, 2012).

 Menurut Siregar dan Nara (2014) ciri-cirinya adalah: Pertama, ada fitur atau perubahan baru. Perubahan perilaku ini memengaruhi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Tak satu pun perubahan  berlangsung sesaat pun. Ketiga perubahan ini tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi memerlukan usaha dan interaksi dengan lingkungan. Keempat perubahan ini tidak terjadi hanya karena perubahan fisik, pematangan, kelelahan, penyakit, atau  pengaruh alkohol atau obat-obatan.

Senada dengan Siregar dan Nara, Karwono dan Mularsih (2012) mengidentifikasi beberapa karakteristik belajar , sebagai berikut

a.Belajar merupakan suatu proses perubahan dan hasil belajar merupakan bentuk perubahan tersebut. Bila tidak terjadi perubahan, maka itu bukanlah pembelajaran.

 b. Perubahan perilaku yang relatif permanen. Ia tidak muncul begitu saja dari mana pun seperti sulap. Namun, jika perubahan ini tidak diulang, perubahan itu akan terlupakan dan hilang.

c.  Perubahan perilaku tidak selalu terjadi segera setelah proses pembelajaran selesai. Perilaku ini memerlukan waktu untuk dipelajari dan memerlukan proses pembelajaran yang berulang. 

d. Perubahan terjadi melalui praktik dan pengalaman. Perubahan ini bukan hasil dari kedewasaan atau naluri.

e. Perlu mengembangkan pengalaman dan pelatihan yang telah Anda peroleh. Hasil pembelajaran dapat hilang, terlupakan, atau tidak dikuasai, sehingga perlu dilatihkan terus-menerus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun