Mohon tunggu...
Amanda Putri
Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Information Sains Student

Hi! Nice to see you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masih Menjadi Polemik: Relevansi Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia Saat Ini

17 Maret 2023   20:00 Diperbarui: 17 Maret 2023   20:10 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai ideologi negara Indonesia, Pancasila menjadi topik perbincangan yang sering diperdebatkan dalam kurun waktu terakhir ini. Banyak pihak yang mempertanyakan relevansi pancasila di zaman serba teknologi ini. Beberapa pihak melafalkan bahwa Pancasila sudah tidak relevan karena banyak perlakuan yang bertentangan dengan Pancasila, sedangkan pihak lainnya masih menerima bahwa Pancasila masih relevan sebagai ideologi dasar negara dan bangsa Indonesia. Hal ini tentunya sangat menarik untuk dibahas. Berikut penjelasan terkait apakah Pancasila masih relevan sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia. Yuk simak artikel di bawah ini!

Sejak 18 Agustus 1945 Indonesia telah menetapkan dasar negaranya. Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia dan telah diakui secara resmi oleh negara Indonesia serta telah dicantumkan ke dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 

Pancasila adalah dasar ideologi negara dan bangsa Indonesia yang dibuat oleh Bapak Bangsa Indonesia, Ir. Soekarno. Istilah pancasila telah digunakan secara luas di Indonesia selama lebih dari tujuh dekade sekarang, dan masih sangat relevan dengan identitas dan perkembangan negara. Ini adalah fondasi filosofis yang telah memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat dan politik Indonesia, dan telah memberikan kerangka panduan bagi pembangunan bangsa selama bertahun-tahun. 

Pancasila diperkenalkan sebagai ideologi nasional Indonesia pada tahun 1945, tak lama setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan dari Belanda. Ideologi tersebut didasarkan pada lima prinsip, yaitu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Prinsip-prinsip ini dimaksudkan untuk memberikan landasan bersama bagi populasi negara yang beragam dan untuk memandu pembangunan bangsa sebagai negara merdeka.

Di era disrupsi informasi saat ini Pancasila masih relevan sebagai ideologi. Era disrupsi ini membawa berbagai tantangan seperti persaingan ekonomi yang semakin ketat dan pengaruh biaya asing yang semakin massif.  Mengingat masih banyaknya generasi muda yang melakukan tindakan bertentangan dengan Pancasila bukan berarti Pancasila tidak lagi relevan untuk dijadikan sebagai dasar negara Indonesia. Karena hakikatnya Pancasila lahir dari perilaku dan kebudayaan masyarakat Indonesia dahulu. 

Pancasila dikemas sebagai bentuk representasi dari sikap-sikap masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dibenarkan karena pada saat perumusan Pancasila para tokoh-tokoh bangsa terinspirasi dari sikap serta perilaku masyarakat Indonesia di tahun itu. Dimana semua sikap dan perilaku sudah terangkum dan tercermin dalam kelima sila dari Pancasila itu sendiri. Sebagai contoh pada saat perumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta sila pertama Pancasila, dari yang sebelumnya berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. 

Sila ini berarti mewakilkan bahwa di Indonesia memiliki keberagaman agama dimana dirasa kurang tepat jika hanya disebutkan masyarakat muslimnya saja, sedangkan agama di Indonesia beragam. Pancasila mampu mengatasi tantangan ini dengan memperkuat nilai-nilai moral kebangsaan, dan mengedepankan kepentingan nasional di atas kepentingan individu atau kelompok. Serta masyarakat yang beragama minoritas dapat merasa aman dan dianggap menjadi bagian warga negara Indonesia.

Salah satu alasan utama mengapa Pancasila tetap relevan saat ini adalah karena Pancasila memberikan identitas bersama bagi masyarakat Indonesia. Ini berfungsi sebagai kekuatan pemersatu yang melampaui perbedaan etnis, agama, bahasa negara, dan telah membantu menciptakan rasa persatuan dan kebanggaan nasional. Meskipun Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 300 kelompok etnis dan berbagai bahasa, Pancasila memberikan identitas bersama yang telah membantu menumbuhkan memiliki rasa nasionalisme.  

Alasan lain mengapa Pancasila tetap relevan saat ini adalah karena memberikan kerangka kerja bagi pembangunan bangsa. Kelima prinsip Pancasila menyediakan kerangka panduan untuk pembuatan kebijakan dan pemerintahan, dan telah digunakan untuk memandu pengembangan sistem politik, sosial, dan ekonomi Indonesia. Misalnya, prinsip demokrasi telah digunakan untuk memandu pengembangan lembaga-lembaga demokrasi Indonesia, sedangkan prinsip keadilan sosial telah digunakan untuk memandu upaya negara dalam mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. 

Pancasila juga menjadi landasan untuk pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia, dengan mendorong terciptanya ekonomi kerakyatan yang memberdayakan rakyat Indonesia. Pancasila juga menekankan pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam segala aspek kehidupan, sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang adil dan berkeadaban.

Pancasila juga tetap relevan hingga saat ini karena merupakan ideologi yang fleksibel dan mudah beradaptasi. Prinsip-prinsip Pancasila telah ditafsirkan dan diterapkan dengan cara yang berbeda selama bertahun-tahun untuk memenuhi perubahan kebutuhan masyarakat Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun