Mohon tunggu...
amandanasution73
amandanasution73 Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

aku suka nulis, nonton, suka semua yang berbau seni. yah...biasa aja deh

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Horizon Line (Review)

3 Desember 2022   21:54 Diperbarui: 3 Desember 2022   22:47 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesulitan pertama mengembalikan posisi pesawat yang nyari jatoh, lalu auto pilot yang tidak berfungsi. Hilangnya komunikasi dengan menara pantau. Yang paling mendebarkan buat aku dan pengen film ini agak cepat, saat pesawat melalui awan badai yang banyak. 

Komplit dengan petirnya yang sahut-sahutan. Adegan di tengah badai ini sebenarnya ada yang harusnya pilot tau harus seperti apa, cuma di cerita film ini sara bukan pilot hanya pernah belajar sepintas, jadi kesalahan yang dilakukan Sara justru menambah tegang.

Buat aku, cukup deg deg an ya, Readers.

Durasinya cukup panjang saat pesawat terjebak ditengah badai, dan tidak tau dimana daratan. 

Keluar dari badai, kompas yang digunakan sebagai petunjuk arah tidak berfungsi. Setelah bisa diatasi, masalah berikutnya adalah bahan bakar pesawat yang berkurang dengan cepat. 

Nah ini juga adegan cukup mendebarkan. Jackson harus keluar dari pesawat dan memeriksa ada apa dengan mesin pesawat yang berada di bagian depan pesawat. Setelah berhasil menyelesaikan, tergantung-gantung dan mengalami benturan keras Jackson bisa berada kembali didalam pesawat dengan kondisi tangan yang patah. Beruntung Sara bisa mengatasinya.

STXfilms . doc
STXfilms . doc

Adegan yang nyaris sama tapi dilakukan oleh Sara yang harus merangkak ke sayap pesawat untuk mengisi bahan bakar. Kebayang dong gimana mendebarkannya berada diketinggian 2000 meter dari permukaan laut, tanpa pengaman. Hanya berpegangan dengan satu tangan, sementara tangan yang lain harus bekerja mengisikan bahan bakar.

Sayangnya, pada saat Jackson memperbaiki selang bahan bakar yang bocor tokoh Sara, bisa aku bilang, gagal menunjukkan wajah panik, bingung, sedih, atau putus asa. Ya mimik yang harusnya ada dikondisi saat itu. Begitu juga dengan Jacksonnya. Padahal semua aktifitas itu mereka lakukan dengan melayang-layang tak tentu arah di ketinggian 2000 meter dari permukaan laut. 

Sementara itu, untuk visual keadaan saat itu cukup hidup sih. Bagusnya tidak terlalu banyak close up angel, sehingga bisa menutupi ketidak maksimalan pemain masuk ke dalam tokoh yang mereka mainkan.

Adegan berikutnya yang menurut aku cukup bikin menarik adalah saat mereka landing disebuah pulau yang ternyata pulau itu ada karena air laut lagi surut. Dan ada hiu yang terpancing karena darah dari luka di lengan Jackson yang patah. Dan adegan ini mengingatkan adegan yang hampir sama di film Titanic. Ga sama sih, cuma mirip doang.

Readers, film ini berakhir dengan apa ya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun