Mohon tunggu...
Y. Amanda Syaputri
Y. Amanda Syaputri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I can't live without music. Bollywood lover, nasionalis, idealis. Menyukai budaya India, ilmu sejarah, dan ilmu sosial lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Citarasa India untuk Lidah Melayu

5 Mei 2013   23:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:03 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Di Jakarta terdapat banyak restoran India namun penggemarnya belum sebanyak penggemar masakan negara lain. Hal ini karena masakan India dianggap terlalu keras bumbunya sehingga kurang cocok dengan selera INDONESIA. Namun masakan di Samy's Curry Restaurant membuktikan stereotipe tersebut tidak tepat.

Samy's Curry Restaurant adalah restoran yang menghadirkan menu fusion India-Melayu. Restoran ini didirikan di Dempsey Road, Singapura sejak lima puluh tahun lalu oleh keluarga Samy. Ternyata kari yang menjadi menu unggulan berhasil mencuri hati publik Singapura. Terlebih bagi etnis Melayu karena sehari-harinya orang Melayu juga mengonsumsi kari. Selanjutnya restoran ini lebih beradaptasi dengan selera Melayu. Contohnya lebih memilih menyajikan teh tarik daripada chai (teh susu dicampur jahe) yang memang khas India.

Kesuksesan yang bertahan hingga lima puluh tahun membuat sang pemilik berpikir INDONESIA memiliki prospek yang menjanjikan untuk ekspansi bisnis. Hal ini disebabkan orang INDONESIA banyak yang menyukai masakan Minang yang terdiri dari beraneka gulai dan masakan pedas. Ternyata hingga saat ini Samy Curry's berhasil bertahan di Jakarta dengan memiliki tiga cabang antara lain di Pacific Place, Setiabudi One, dan Jl. Samanhudi.

Restoran ini khusus menyajikan masakan India Selatan. Oleh karena itu, mereka menyajikan papadum (baca: papadam) sebagai appetizer. Papadum terbuat dari tepung beras atau tepung kacang-kacangan yang diolah dengan cara digoreng. Perbedaan cara memasak bisa menghasilkan papadum bertekstur lembut atau bertekstur garing. Nah, di Samy's Curry Restaurant kita disuguhkan papadum yang garing.

Orang INDONESIA umumnya gemar makan nasi. Nasi biryani bisa menjadi pilihan yang oke. Biryani sebenarnya dibawa dari Persia ke India pada masa kesultanan ISLAM. Saat itu biryani khusus dihidangkan pada sultan sekeluarga saja. Namun setelah kesultanan runtuh, biryani menjadi makanan rakyat yang disajikan pada pesta atau sekedar merayakan momen kebahagiaan pribadi.

Bahan utama biryani adalah beras basmati yaitu beras dari India dengan butiran yang panjang. Bumbu-bumbu yang digunakan untuk memasak basmati adalah bawang, merica hitam, kunyit, safron, jahe, serta rempah-rempah seperti pala, kayu manis, kapulaga, dan jintan. Biryani ditanak dengan berlapis-lapis. Lapisan pertama nasi lalu ditumpuk dengan masala (cabe) dan bumbu. Kemudian ditumpuk lagi dengan nasi yang dibubuhi safron. Hasilnya adalah seporsi nasi yang berwarna-warni yaitu putih dan kuning.

Namun jika benar-benar ingin merasakan suasana makan seperti di India, sebaiknya Anda makan roti paratha. Kita mengenalnya dengan nama roti cane. Di sini tersedia dua bentuk paratha yaitu bundar atau kerucut (tissue paratha). Paratha sangat nikmat untuk mendampingi kari. Cara memakannya adalah sobek paratha dengan jari kemudian celupkan paratha pada kari dan ambil kentang/ayam/kambing/ikan pengisi kari itu dengan paratha. Nyaaammm...kuah kari terasa sangat meresap pada serat-serat roti.

Berbeda dengan masakan India Utara, masakan India Selatan lebih banyak menyajikan ikan. Jadi, Anda harus mencoba fish head curry atau kari kepala ikan ala India Selatan. Rasanya lebih pedas daripada gulai kepala ikan ala Minang. Tersedia tiga porsi berbeda yaitu small (untuk 1-2 orang), regular (untuk 3-4 orang), dan large.

Namun jika Anda penggemar daging, menu kambing cocok untuk Anda. Tersedia mutton curry dan Mysore (baca: maisor) mutton. Mutton curry tentunya kari kambing. Mysore sendiri adalah sebuah distrik di India Selatan yang dulunya adalah sebuah kerajaan. Jadi Mysore mutton adalah masakan kambing ala Mysore yaitu kambing yang dijadikan rendang. Mysore mutton rasanya lebih pedas daripada mutton curry.

Saya punya menu favorit sendiri yaitu martabak sarden. Dari namanya Anda pasti sudah menyangka bahwa ini adalah martabak yang diisi sarden. Tetapi karena biasanya kita makan sarden dengan nasi, maka memakan sarden yang berpadu dengan terigu itu menjadi kejutan tersendiri.

Jika Anda ingin mencoba banyak masakan tetapi tetap hemat, silakan coba menu paket yang disebut thali (thali=piring). Menu paket disebut thali karena diharapkan Anda akan kenyang dan puas setelah makan sepiring penuh dengan lauk yang beragam. Terdapat dua jenis thali yaitu vegetarian dan nonvegetarian. Kedua thali dilengkapi dengan nasi, papadum, dan sayur bayam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun