Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai sepanjang lebih dari 99.000 km, memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat besar. Sektor ini tidak hanya menjadi sumber utama ketahanan pangan nasional, tetapi juga menyumbang devisa melalui ekspor hasil laut. Namun, minat generasi muda untuk terjun ke bidang perikanan dan kelautan masih relatif rendah, sehingga keberlanjutan dan pengembangan sektor ini menghadapi tantangan serius.
Peluang Besar di Bidang Perikanan dan Kelautan
Sektor perikanan dan kelautan di Indonesia menawarkan berbagai peluang yang sangat menjanjikan bagi generasi muda. Dengan meningkatnya permintaan produk perikanan di pasar domestik dan internasional, serta perkembangan teknologi digital, sektor ini membuka ruang besar untuk inovasi dan kewirausahaan. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan berbagai program seperti Blue Economy Entrepreneurship Bootcamp (BEECAMP) dan Petani Milenial yang bertujuan mengembangkan kapasitas dan minat pemuda dalam bidang ini.
Selain itu, potensi ekonomi biru (blue economy) yang berkelanjutan membuka peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan usaha di bidang budidaya ikan, pengolahan hasil laut, pariwisata bahari, hingga teknologi kelautan. Investasi di sektor ini juga meningkat, dengan realisasi mencapai triliunan rupiah, yang menunjukkan prospek bisnis yang terus tumbuh.
Tantangan yang Menghambat Minat Generasi Muda
Meskipun potensi besar, sektor perikanan dan kelautan menghadapi berbagai tantangan yang menyebabkan rendahnya minat anak muda. Pertama, persepsi negatif terhadap pekerjaan di sektor ini sebagai pekerjaan tradisional, berat, dan kurang menjanjikan secara ekonomi masih melekat kuat. Kedua, kurangnya akses terhadap teknologi modern dan pelatihan yang memadai membuat sektor ini kurang menarik bagi generasi digital yang terbiasa dengan inovasi dan kemudahan teknologi.
Data dari Sensus Pertanian 2023 menunjukkan penurunan jumlah rumah tangga yang bergantung pada sektor perikanan, yang mengindikasikan berkurangnya regenerasi tenaga kerja muda di bidang ini. Selain itu, risiko usaha yang tinggi akibat perubahan iklim, penangkapan ikan ilegal, dan degradasi lingkungan laut juga menjadi faktor penghambat.
Strategi Pengembangan untuk Meningkatkan Minat
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan antara lain:
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Teknologi: Mengintegrasikan teknologi digital dan inovasi dalam kurikulum pendidikan perikanan dan kelautan agar lebih relevan dan menarik bagi generasi muda. Pelatihan praktis dan magang di industri juga penting untuk meningkatkan keterampilan.