Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film

Susi Susanti : Love All - Review

8 November 2019   12:00 Diperbarui: 8 November 2019   12:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok:Damn! I Love Indonesian Movies

Assalamu'alaikum, Readers

Saat ini sedang tayang film Indonesia, yang menurut aku, sangat layak untuk ditonton. Malah, wajib kali ya. Judulnya Susi Susanti : Love All.

Kenapa?

Aku harus bilang, film biografi ini memiliki semua aspek sinematografi yang keren. Dimulai cerita dan mengkemasnya, view yang diambil dari seorang legenda hidup bulutangkis Indonesia, tata artistiknya, pencahayaannya, hingga angel kameranya. Dan pastinya pemainnya yang bermain sesuai dengan perannya.

C E R I T A

dok :Damn! I Love Indonesian Movies
dok :Damn! I Love Indonesian Movies
Cerita dimulai sosok utama film ini, Susi Susanti masih diawal remaja dan kehidupan keluarganya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Susi Susanti menyimpan hasratnya tentang bulutangkis demi ibunya yang menginginkannya menjadi balerina. Tapi ternyata, takdir membuat Susi Susanti menjadi seperti apa yang kita kenal saat ini, legenda bulutangkis Indonesia.

Dari cerita film ini banyak kejadian sejarah yang tidak diketahui rakyat Indonesia yang bukan beretnis Cina, dan menimpah rakyat Indonesia yang etnis Cina. Diskriminasi kewarga negaraan! Termasuk tragedi 98, reformasi, yang jelas banyak mengambil korban dari etnis Cina. Dan film ini memperlihatkan kejadian itu dari mereka yang merupakan minoritas di negeri ini.

Selain berbalut cerita sejarah, dan kita melihat perkasanya seorang Susi Susanti dilapangan bulutangkis.

Di film ini kita melihat sisi manusianya legenda itu. Dia bosan, marah, takut, kecewa dan seterusnya. Tidak sempurna seperti yang banyak terlihat.

Dan kita pun disuguhi cerita betapa keras kemauan dan usaha yang dilakukan Susi Susanti untuk bisa menjadi yang terbaik.

Prestasi tertinggi yang diperoleh Susi Susanti adalah merai medali emas pada Olimpiade Barcelona. Yang merupakan emas pertama Indonesia di ajang internasional tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun