3.Terbatasnya Kuota dan Sinyal.
Kuota dan sinyal merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran. Tanpa sinyal dan kuota kita tidak dapat mengakses aplikasi E-learning untuk mengikuti proses belajar.
Bagi orang yang tidak menggunakan wifi dirumah akan merasa terbebani karena penggunaan kuota untuk menunjang pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini cukup menghabiskan banyak biaya. Beberapa aplikasi E-learning memang ada yang membutuhkan kuota yang banyak dalam mengakses. Sehingga jangka waktu penggunaan kuota yang biasanya bisa bertahan selama satu bulan, di dalam pembelajaran jarak jauh ini ternyata hanya bisa bertahan satu atau sampai dua minggu saja.
Selain kuota, sinyal juga menjadi kendala dalam proses belajar jarak jauh. Banyak orang yang tidak menggunakan wifi sering mengalami sinyal yang buruk terutama pada saat cuaca hujan. Ketika mengalami sinyal yang buruk dan kuota yang terbatas, mahasiswa atau peserta didik yang lainnya biasanya tidak dapat mengikuti pembelajaran pada jadwal hari itu.
4.Jam Belajar yang Tidak Sesuai dengan Jadwal.
Perubahan jam belajar yang tidak sesuai dengan jadwal sering kali terjadi pada pembelajaran jarak jauh saat ini. Perubahan jam belajar yang diberikan oleh dosen atau guru dikarenakan adanya bentrok dengan kegiatan yang ada dirumah atau hal yang lainnya. Akan tetapi, perubahan jadwal yang diberikan oleh dosen atau guru terkadang juga bertabrakan dengan jadwal belajar yang lainnya. Sehingga, terkadang jadwal belajar yang seharusnya dilakukan hari itu tetapi tidak bisa digantikan dengan hari yang lainnya akan ditiadakan atau diganti dengan pemberian tugas.
5.Pemberian Tugas sebagai Pengganti Jadwal Pembelajaran.
Seperti yang kita ketahui, ketika jadwal belajar yang tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal biasanya akan digantikan dengan pemberian tugas. Pemberian tugas ini membuat beberapa peserta didik mengalami kewalahan karena pengumpulan tugas dengan batas waktu yang mepet.
Selain itu, peserta didik juga mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas karena tidak memahami materi yang diberikan selama pembelajaran jarak jauh ini. Bahkan, mereka mengatakan bahwa banyak dari mereka yang diharuskan memahami materi secara mandiri, serta mereka juga mengatakan bahwa selama pembelajaran jarak jauh yang seharusnya dilaksanakan seperti proses belajar biasanya tetapi malah digantikan dengan pemberian tugas secara rutin.
Dari beberapa problematika dalam penggunaan E-learning sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi Covid-19 kita dapat menyimpulkan bahwa proses pembelajaran daring/jarak jauh kurang efektif dibandingkan dengan proses pembelajaran tatap muka secara langsung.
