Mohon tunggu...
Cerpen

Belakar Fisika Itu Asik

17 Juli 2018   12:20 Diperbarui: 17 Juli 2018   12:40 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak dapat dipungkiri, bahwa pelajaran yang paling menjadi momok bagi siswa adalah Fisika. Banyak siswa yang alergi ketika mendengar mata pelajaran Fisika.

Dalam benak mereka, belajar fisika selalu berkaitan dengan rumus yang menakutkan. Di dalam kelas pun, siswa selalu diajarkan rumus yang memusingkan. Setiap siswa selalu membayangkan betapa sulitnya belajar Fisika itu.

Pernahkah kita bertanya, mengapa ada orang senang mendaki gunung tinggi dan penuh bahaya? Mengapa ada orang hobi menjelajahi ganasnya gurun pasir yang tandus dan panas? Atau mengapa sebagian orang gemar mengarungi buasnya samudra? Jawabannya adalah bagi mereka semua merupakan itu hobi, kegemaran dan bisa memuaskan diri mereka. Mereka mencari kepuasan diri dan memiliki semangat yang tinggi untuk melakukan semua itu.

Sekarang, bagaimana dengan belajar Fisika? Mengapa ada orang yang sangat senang pelajaran Fisika? Prof Yohanes Surya, orang Indonesia yang membuktikan bahwa belajar Fisika itu asyik dan menyenangkan. Lalu bagaimana dengan kebanyakan orang (siswa) yang takut belajar Fisika?

Orang yang senang belajar Fisika, karena bagi mereka pelajaran itu menyenangkan. Dari awal, mereka selalu membayangkan betapa menyenangkannya belajar Fisika. Mempelajari Fisika adalah suatu petualangan yang menggairahkan dan menantang. Menjadi seorang fisikawan profesional, bahkan lebih menggairahkan. Di antara kegiatan intelektual manusia, yang paling banyak menyerap energi adalah mempelajari dunia tempat kita hidup dan mencoba membuka tabir rahasia alam. Itulah tepatnya yang merupakan tujuan Ilmu Fisika.

Ilmu Fisika selalu berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Sebenarnya tanpa sadar, tiap orang selalu menerapkan hukum fisika. Misalnya, mengapa berjalan di tempat yang licin itu lebih sulit dibandingkan di tempat yang kasar. Di situlah Ilmu Fisika bekerja, bahwa jalan yang licin itu gaya geseknya lebih kecil dibandingkan dengan jalan yang kasar sehingga gaya penahan kaki kita lebih kecil. Makanya kita sering terpeleset ketika berjalan di jalan yang licin.

Contoh lain, mengapa jalan tikungan selalu dibuat miring dengan sudut kemiringan tertentu? Itu bukan tanpa alasan. Kecepatan kendaraan di tikungan itu, berbanding lurus dengan besar sudut kemiringan tikungan. Hal itu membuat kendaraan lebih aman ketika melaju di tikungan dengan sudut kemiringan tertentu.

Hal itu membuktikan, fisika selalu dekat dengan peristiwa yang kita alami. Tanpa belajar pun, sebenarnya setiap orang telah menerapkan Ilmu Fisika.

Lalu bagaimana agar belajar Fisika itu menyenangkan? Pertama, hilangkan anggapan bahwa Fisika itu susah. Anggapan itulah yang menghalangi seseorang untuk belajar Fisika lebih dalam. Ingat, anggapan/pikiran adalah penggerak tubuh. Dengan berpikir 'Fisika itu susah', maka otak akan bekerja mencari alasan mengapa Fisika itu susah. Akhirnya, seribu satu alasan menyatakan Fisika memang 'benar-benar susah' dan bikin sakit kepala sehingga orang enggan 'masuk' ke dunia Fisika.

Berpikirlah positif terhadap fisika, maka akan muncul hasil yang positif. Jika kita berpikir belajar Fisika itu asyik dan menarik, maka otak kita pun akan mencari alasan mengapa Fisika itu menyenangkan dan mengapa perlu mempelajarinya. Berdasar pikiran yang positif itulah, lahir minat dan semangat baru untuk belajar mencintai Fisika.

Langkah kedua adalah menumbuhkan minat dengan mengatakan: "Apakah manfaatnya bagiku." Mengetahui secara konkret manfaat yang diperoleh setelah belajar Fisika, maka akan tumbuh dalam diri suatu sugesti besar untuk mempelajarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun