Mohon tunggu...
Amalia Salwa
Amalia Salwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

Little girl with big heart ♥

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sepenting Itukah Belajar?

23 September 2022   14:40 Diperbarui: 23 September 2022   14:50 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun perlu dimengerti juga "apakah sepenting itu belajar?", jawabannya ada pada hal yang akan dipelajari. Belajar menjadi penting ketika kita belajar hal yang baik dan bisa menjadi bekal untuk hidup dan bermasyarakat. 

Oleh karena itu, dalam proses belajar perlu didampingi dengan sosok yang tepat, seperti orang tua atau pendidik yang baik, sehingga individu dapat optimal dalam menyerap ilmu serta informasi dan dapat membedakan mengenai batasan apa saja yang tidak boleh dilewati ketika belajar.

Sekarang yang menjadi masalah adalah bagaiaman cara mencari tujuan dari belajar. Mencari tujuan belajar itu sama halnya seperti kita mncari jodoh. Harus cocok, harus sesuai dengan emosional kita agar dapat memicu rasa penasaran untuk menelusuri lebih dalam tentang tujuan tersebut. Nah, berikut ada tips yang bisa kalian pahami untuk menjadi bekal mencari tujuan belajar:

  • Kita tidak akan pernah menemukan tujuan belajar dalam diri sendiri. Banyak yang salah presepsi tentang pencarian tujuan disamanakan dengan pencarian bakat terpendam. Salah satu alat yang sering dijumpai dalam pencarian bakat adalah dengan tes MBTI atau tes sidik jari. 

  • Salah besar jika kita menganggap dapat menemukan tujuan belajar di dalam diri. Ilustrasinya seperti kita tidak akan pernah menemukan jodoh jika kita hanya mencarinya didalam diri kita hanya dengan kita merenung atau tes sidik jari kan.

  • Say no untuk tetap di dlaam zona nyaman. Jika kita hanya berkutik di kegiatan sehari-hari saja apakah mungkin kita bisa tau dunia luar dengan aktual? Sama halnya jika kita hanya diam dikasur sambil bermain gadget yang tidak memiliki tujuan apapun, scroll sosmed sampai ketiduran, dansebagainya. Kita tidak bisa menemukan "jodoh" jika hanya diam ditempat bukan?

  • Perbanyak eksplorasi dunia. Tidak perlu jauh-jauh dulu, cukup mulai dengan  penasaran di dunia sekitarmu. Buat kalian yang kuliah, tidak ada salahnya jika kita 'nyusup' ke kelas mata kuliah lain kok. Banyak-banyak menggali dunia disekitarmu, karena dari situlah kamu akan menemukan 'jodoh' yang cocok untukmu.

Dari sini jelas bukan bahwa tujuan tidak bisa dicapai jika kita tidak mau keluar dari zona nyaman dan terus stuck dikegiatan pasif kita.

Pergaulan dengan orang lain juga mempengaruhi proses belajar seseorang. Ketika kita belajar, pasti yang kita dapatkan adalah pengetahuan, baik itu pengetahuan formal maupun non formal. 

Perlu diketahui bahwa belajar di sekolah itu hanya berpengaruh kecil terhadap kehidupan seorang anak. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan ilmu yang didapat di sekolah itu hanya untuk menempuh pendidikan formal. 

Namun ilmu yang ada dalam kehidupan sehari-hari atau yang ada diluar sekolah itu menjadi sangat penting, karena ketika anak itu belajar tentang hal yang ada pada kehidupan sehari-harinya maka dia akan belajar bagaimana menjadi bagian dalam masyarakat. 

Jadi belajar ilmu non formal itu menjadi sangat penting ketika anak itu sudah selesai menempuh pendidikan formal dan terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat.



Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun