Mohon tunggu...
Amalia Nina Purwari
Amalia Nina Purwari Mohon Tunggu...

Green Lover. Writer. Traveler.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Buah Manau

6 Desember 2013   22:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:14 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Buah manau adalah buah dari pohon rotan, dimana buahnya memiliki rasa yang asam-asam manis, buah ini enak kalau sudah diasin. buah manau banyak terdapat didaerah kepulauan Bangka, Kepulauan Belitung, Pulau Sumatra, Kalimantan. Buah manau dalam satu pohonnya dapat menghasilkan sampai setengah karung, buah ini biasa dijual didaerah pasar-pasar tradisional yang ada didaerah seperti Bangka, Belitung, Kalimantan.

Nama umum :Rotan Manau Calamus manan Miq)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili:
Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus:
Calamus
Spesies: Calamus manan Miq.

Manau merupakan tumbuhan merambat yang telah dikenal dan menjadi bagian dari budaya masyarakat terutama di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatra. Sayangnya rotan manau yang telah dikenal dunia bahkan menjadi salah satu bahan ekspor  hasil hutan Non-Kayu andalan Indonesia ini belum banyak di budidayakan, selama ini produksi Rotan Manau berasal dari hutan alam.  Dibeberapa tempat masyarakat membudidayakan rotan manau dengan merawat kecambah yang ada di sekitar lahan kebun mereka.

Di Bengkulu, sejak tahun 1990-an rotan manau telah diambil dan dikelola  masyarakat dari hutan sekitar mereka, karena tidak dibudidayakan saat ini rotan manau hanya ada dikawasan-kawasan hutan Negara seperti Hutan Produksi, Hutan Lindung  dan Taman Nasional.

Dibeberapa kebun masyarakat terutama di lahan tepi sungai ada  yang merawat  rotan manau, namun Rotan Manau hasil kebun ini masih sangat terbatas sehingga harga pasarnya tidak jelas dan pemasarannya relative sulit.

Rotan manau (genus Calamus) pun sukar tertemui. Buah ini akrab bagi anak-anak Sumatra pedalaman macam kami. Sebesar kelereng. Bulat lonjong mengerucut tajam pada ujung. Diselubung kulit serupa kulit salak. Berwarna gading. Terakhir ditemukan buah manau ketika mblusuk pedalaman tepi Sungai Lakitan, Musi Rawas. Bertahun silam.

Buah ini sebenarnya tak enak-enak-betul untuk dimakan. Ada rasa manis, juga kelat. Banyak makan buah manau bikin gusi serasa menebal terselubungi sesuatu yang kesat. Meninggalkan kesan sepat-sepat pada lidah macam rasa salak mentah. Tapi saya kira buah liar di tanah tropis punya cita rasa sendiri yang tak sulit diangkakan dengan uji organoleptik macam yang dilakukan peneliti ilmu gizi atau industri makanan. Ada rasa romantis pada tiap buah. Begitulah. Tapi tak perlu bahas panjang. Sebab rasa cuma enak ketika dicecap, bukan sebuah hal enak untuk dibaca.

Deskripsi Rotan Manau

Rotan manau (Calamus manan) secara umum memiliki warna batang Hijau kekuningan, dengan diameter batang berkisar 2,5-4,0 Cm, panjang ruasnya 35 cm dengan total panjang batang bila dewasa mencapai 40 meter. Batang tumbuh dengan cara merambat di antara batang dan ranting pohon. Batang tersebut tumbuh tunggal dan tidak berumpun. Warna batang hijau tua dan kering menjadi kekuning-kuningan. Daun Rotan Manau bertipe majemuk menyirip dengan panjang daun sekitar 4 m. Duduk daun berhadapan. Daun berwarna hijau tua dan dilengkapi dengan ujung daun yang memiliki sulur panjat.

Tiap daun terdiri dari kurang lebih 40 pasang anak daun. Bentuk anak daun bervariasi dari bentuk lanset sampai bulat telur dan lanset sunsang. Pelepah dan tangkai daunnya diselimuti duri yang tajam dan rapat. Rotan Manau memiliki bunga yang tersusun dalam tandan berbentuk malai. Perbungaan tersebut berukuran panjang dan letaknya menggantung. Selain itu, Rotan Manau memiliki buah yang tidak terlalu besar, dengan panjang kurang lebih 3 cm, bersisik, dan berbentuk lonjong.

Habitat dan Persebaran

Di kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu, teridentifikasi Rotan manau tumbuh baik secara alami di kawasan hutan produksi air manjunto terutama disekitar Das Air Dikit, Air Selagan Dan Air Manjunto.

Secara umum, Habitat Calamus Manan berada di pinggiran sungai, daerah datar, dan berair. Selain itu, terdapat pula di daerah bukit pada ketinggian 430-550 meter dpl. Tempat tumbuhnya secara alami adalah didaerah Thailand, Semenanjung Malaya, Pulau sumatera dan Kalimantan. Kondisi iklim yang disukai adalah daerah beriklim basah. Tumbuhan rotan ini dapat tumbuh baik ada ketinggian 50 – 600 meter diatas permukaan laut.

Manfaat Manau

Manfaat manau telah dikenal oleh masyarakat sejak lama, bahkan menikuti perkembangan budaya manusia terutama di Indonesia. Batang Rotan Manau yang besar, kuat dan kokoh dapat digunakan dalam keperluan pembuatan rangka kursi, meja, tempat tidur, sofa, dan keperluan rangka furniture lainnya. Selain itu, dapat digunakan sebagai bahan anyaman. Rotan Manau merupakan bahan anyaman yang berkualitas tinggi.

Sumber :

Anonim. 2011. Darah Naga Rimba Sumatra. http://green.kompasiana.com [17 November 2013]

Sapunggou. 2013. Meningkatkan Nilai Tanah Perkebunan Rakyat dengan Menanam Rotan Manau. http://sapunggou.com [17 November 2013]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun