Mohon tunggu...
Amalia Mumtaz Nabila
Amalia Mumtaz Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pop-culture entusiast who loves to write what's on her mind.

obrolanku yang lainnya: kunciperak.wordpress.com ll email: amaliamtznbl@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Foto Pertama Hajar Aswad Rilis, Bagaimana Perawatan Hajar Aswad Selama Ini?

5 Mei 2021   09:37 Diperbarui: 6 Mei 2021   21:20 1850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto salah satu bagian dari bongkahan Hajar Aswad yang pertama kali difoto secara dekat. | Reasahalharmain via Kompas.com

Bagi umat muslim, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Hajar Aswad. Batu yang dipercaya didatangkan langsung dari surga ini seringkali dicium ataupun disentuh oleh jutaan umat muslim yang sedang melakukan ibadah tawaf. 

Nah, bagaimana usaha pemerintah Arab untuk merawat Hajar Aswad? Simak selengkapnya:

Pengenalan

Hajar Aswad adalah sebuah batu yang diyakini berasal dari surga. Manusia pertama yang menemukan Hajar Aswad adalah Nabi Sulaiman dan manusia pertama yang meletakan Hajar Aswad adalah Nabi Ibrahim.

Bentuk fisik awal dari Hajar Aswad tadinya yaitu sebongkah batu yang utuh. Tetapi batu tersebut terpecah menjadi tujuh bagian. Untuk saat ini, batu-batuan Hajar Aswad disemen menjadi satu dan diberikan bingkai pinggiran yang kokoh berwarna silver.

Satu-kesatuan Hajar Aswad itu diletakkan di sisi Timur Ka'bah, yang disebut sebagai al-Rukn al-Aswad. Salah satu yang bisa menjadi alasan kenapa Hajar Aswad ditempatkan pada sisi timur Ka'bah adalah karena sisi timur menghadap angin timur yang membawa hujan (al-qabul).

Baca Juga: Menanti Kepastian Haji 2021

Batu yang Berasal dari Surga

Hajar Aswad yang diyakini sebagai batu yang berasal dari surga, sedang dilakukan perawatan. | Al Arabiya English
Hajar Aswad yang diyakini sebagai batu yang berasal dari surga, sedang dilakukan perawatan. | Al Arabiya English
Selain diyakini batu yang berasal dari surga, Hajar Aswad juga dikatakan awalnya berwarna putih tetapi karena ternodai dengan dosa manusia maka batu itu berubah warna menjadi warna putih. Ada beberapa hadits yang mendukung 2 perkataan tersebut, yaitu:
  • Hadits Kesucian Hajar Aswad

Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai hajar Aswad, "Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya" [HR. Tirmidzi no. 961, Ibnu Majah no. 2944 dan Ahmad 1: 247. Abu Isa At Tirmidzi].

  • Hadits Keputihan Hajar Aswad

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam". [HR. Tirmidzi no. 877]

Selain itu, ada pula penjelasan kebiasaan Nabi Muhammad SAW. untuk mencium Hajar Aswad selama melakukan tawaf. Salah satunya:

"Dari 'Abis bin Robi'ah, ia berkata, "Aku pernah melihat 'Umar (bin Al Khottob) mencium hajar Aswad. Lantas 'Umar berkata, "Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu" [HR. Bukhari no. 1597, 1605 dan Muslim no. 1270].

Baca Juga: Cerita Perjuangan Raih Wangi Surga Hajar Aswad

Perawatan Hajar Aswad

Salah satu upaya merawat Hajar Aswad. | (AP/Pool)
Salah satu upaya merawat Hajar Aswad. | (AP/Pool)
Dengan adanya hadits-hadits yang menjelaskan kesucian dan kebiasaan Rasulullah untuk menciumnya, maka umat muslim di seluruh dunia pun turut melaksanakan salah satu ajaran Nabi ketika sedang melakukan tawaf. Hal itu dilakukan dari ribuan tahun yang lalu sampai sekarang oleh jutaan umat muslim di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun