Mohon tunggu...
Amaliah Mutmainnah
Amaliah Mutmainnah Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Universitas Hasanuddin

Hobi menulis puisi dan membaca buku-buku sastra

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kasus HIV di Sulawesi Selatan terus Meningkat : Ancaman Serius bagi Generasi Produktif

2 Oktober 2025   13:34 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:35 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Positif HIV/AIDS (Sumber: Detik.com)

Sulawesi Selatan saat ini menghadapi tantangan serius dalam bidang kesehatan masyarakat, terutama terkait dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS yang belum menunjukkan penurunan signifikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, hingga Agustus 2025 telah tercatat sebanyak 1.214 kasus baru HIV/AIDS. Jumlah ini didominasi oleh kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) sebanyak 572 kasus, sementara wanita pekerja seks dan pasangan berisiko tinggi juga berkontribusi cukup besar terhadap angka kejadian. Proporsi kasus didominasi oleh laki-laki (sekitar 74%) dan kelompok usia produktif 25–49 tahun (51–69%), menunjukkan bahwa epidemi HIV/AIDS di Sulsel terutama mengancam generasi yang menjadi tulang punggung pembangunan daerah.

Jika melihat tren beberapa tahun terakhir, puncak tertinggi kasus HIV terjadi pada tahun 2022 dengan 2.069 kasus baru, dan secara kumulatif sejak 2005 mencapai 13.781 kasus HIV serta 4.442 kasus AIDS. Angka pada tahun 2023 sempat turun menjadi 2.098 kasus, sementara pada 2024 tercatat 1.636 kasus hingga September. Penyebaran kasus telah meluas ke seluruh 24 kabupaten/kota di Sulsel, dengan Kota Makassar konsisten menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi. Data epidemiologi ini membuktikan bahwa upaya penanggulangan selama ini belum optimal dan peningkatan kasus masih patut diwaspadai oleh semua pihak.

Analisis faktor risiko menunjukkan bahwa selain LSL, wanita pekerja seks, pasangan berisiko tinggi, pengguna narkoba suntik, dan waria juga memiliki proporsi kasus yang signifikan. Transformasi pola penyebaran dari wanita pekerja seks ke LSL dalam beberapa tahun belakangan memerlukan penyesuaian strategi preventif yang lebih spesifik pada populasi kunci. Sebagian besar penderita HIV/AIDS berasal dari usia produktif 25–49 tahun, diikuti remaja menuju dewasa 15–24 tahun, sehingga total 70–90% kasus menimpa generasi muda dan produktif.

Di sisi lain, upaya penanggulangan HIV/AIDS di Sulsel masih menghadapi berbagai hambatan serius. Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) masih sangat tinggi, dilaporkan lebih dari 90% masyarakat di pedesaan maupun perkotaan menunjukkan sikap diskriminatif, mulai dari penolakan konsumsi makanan bersama hingga penolakan tinggal di lingkungan yang sama. Fenomena "lost to follow up" pada ODHA yaitu seperti pemberhentian akses layanan pasca diagnosis masih sering terjadi dan menandakan lemahnya sistem rujukan serta pendampingan psikososial. Faktor lain yang turut menghambat adalah keterbatasan fasilitas, sistem deteksi dini, dan kurangnya edukasi berbasis komunitas.

Kelompok LSL menjadi tantangan khusus karena kompleksitas identitas seksual dan masih tingginya ketertutupan komunitas. Strategi edukasi dan pencegahan untuk populasi kunci ini harus bersifat sensitif budaya dan inklusif, sekaligus menciptakan lingkungan bebas stigma agar mereka mau mengakses layanan kesehatan serta berpartisipasi dalam program pencegahan.

Foto Positif HIV/AIDS (Sumber: Detik.com)
Foto Positif HIV/AIDS (Sumber: Detik.com)

Dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan penguatan sistem kesehatan yang terintegrasi, standardisasi layanan kesehatan HIV di seluruh fasilitas, dan pengembangan program edukasi berbasis masyarakat dengan melibatkan tokoh agama, adat, dan pemuka lokal. Inovasi berupa teknologi skrining, deteksi dini, serta perluasan layanan mobile testing ke daerah terpencil juga harus diperluas secara sistematis.

Peningkatan kasus HIV/AIDS di Sulawesi Selatan tidak hanya mencerminkan tantangan kesehatan masyarakat yang kompleks, tetapi juga mengindikasikan perubahan pola risiko, di mana semakin banyak individu yang terdeteksi berasal dari kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL). Dominasi kasus pada kelompok ini, terutama di usia produktif dan wilayah urban, menuntut strategi penanggulangan yang lebih spesifik dan sensitif terhadap dinamika komunitas. Keberhasilan penanggulangan HIV/AIDS harus menggabungkan kualitas layanan kesehatan, transformasi pola pikir masyarakat dalam mengurangi stigma, dan pendekatan preventif yang inklusif bagi populasi kunci. Tanpa strategi komprehensif dan terkoordinasi, Sulawesi Selatan berisiko menghadapi eskalasi epidemi yang akan berdampak serius pada pembangunan sosial-ekonomi, dan terutama mengancam masa depan generasi muda.


Sumber Referensi :

Ayu Andaresta, Andi Asrina, Sumiaty, Yusriani, Fairus Prihatin Idris, & Fatmah Afrianty Gobel. (2024). Perbedaan pengaruh media booklet dan leaflet terhadap pengetahuan pencegahan infeksi menular dan HIV/AIDS kelompok berisiko di Kabupaten Bulukumba. Journal of Aafiyah Health Research, 6(1), 142–152.

Detik Sulsel. (2025). 454 Kasus HIV/AIDS di Makassar Selama 2025 Didominasi Seks Sesama Pria. Diakses pada 2 Oktober 2025, dari https://www.detik.com/sulsel/makassar/d-8116770/454-kasus-hiv-aids-di-makassar-selama-2025-didominasi-seks-sesama-pria

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar. (2024). Kominfo Makassar-YMH Sulsel, Sinergi Masifkan Edukasi Berantas HIV AIDS. Diakses pada 2 Oktober 2025, dari https://diskominfo.makassarkota.go.id/kominfo-makassar-ymh-sulsel-sinergi-masifkan-edukasi-berantas-hiv-aids/

Portal Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. (2024). Sulsel Urutan 7 Nasional Penemuan dan Pengobatan ODHA. Diakses pada 2 Oktober 2025, dari https://sulselprov.go.id/post/sulsel-urutan-7-nasional-penemuan-dan-pengobatan-odha

Rakyat Sulsel. (2024). Kesadaran Masyarakat Meningkat, Kasus HIV di Sulsel Banyak Terdeteksi. Diakses pada 2 Oktober 2025, dari https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2025/09/22/kesadaran-masyarakat-meningkat-kasus-hiv-di-sulsel-banyak-terdeteksi/

The Conversation. (2024). Data Bicara: Kasus HIV di Indonesia Meningkat dalam 10 Tahun Terakhir – Bagaimana Cara Mengendalikannya. Diakses pada 2 Oktober 2025, dari https://theconversation.com/data-bicara-kasus-hiv-di-indonesia-meningkat-dalam-10-tahun-terakhir-bagaimana-cara-mengendalikannya-190000

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun