Mohon tunggu...
AmaliaCH
AmaliaCH Mohon Tunggu... Novelis - Penulis-

Hello! Guys... Disini aku masih belajar dalam dunia kepenulisan dan selamanya akan terus belajar, jangan lupa say hello ke aku dengan mampir di Instagram aku di @amaliach04 dan @katapola0_0. See you....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ruang Kelas Menjadi Penuh Harapan Melalui Kampus Mengajar Angkatan 4

8 Agustus 2023   18:54 Diperbarui: 9 Agustus 2023   22:10 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Besar atau kecilnya sebuah ruangan bukan menjadi penghalang untuk tumbuh dan berkembang. Kehadiran kami disini turut membantu untuk membuat adik-adik berkembang," -Sky

Bukan sebuah pilihan yang salah ketika mengikuti program Kampus Mengajar. Banyak sekali pengalaman menarik yang bisa diambil dari kegiatan ini dan membuat kita merasa lebih bersyukur, serta mampu menciptakan inovasi terbaru untuk membuat adik-adik berkembang. 

Pada awalnya saya sendiri merasa terkejut dengan apa yang saya lihat di depan mata. Mulai dari ruang kelas, adik-adik yang kurang semangat ketika belajar, dan banyak hal yang tertinggal dalam hal basic sekalipun. Hal yang paling membuat saya terkejut adalah salah satu murid dengan kekurangannya dalam hal membaca (belum lancar) ataupun dalam berhitung. Saat itu saya menjadi yakin kalau keputusan untuk mengikuti program Kampus Mengajar ini bukanlah sesuatu yang salah.

Dengan kerjasama tim, saya mulai menyusun tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana caranya untuk diimplementasikan ke adik-adik. Tentu saya membutuhkan waktu untuk adaptasi bersama adik-adik dan mengikuti apa yang mereka mau agar mereka bisa belajar, bahkan di ruang kecil sekalipun. Belajar yang di selingi dengan permainan, belajar di selingi dengan quiz menarik, belajar di lingkungan luar sudah dilakukan untuk melihat bagaimana adik-adik mau belajar.

Di ruang kelas itu, saya bersama dengan rekan tim untuk pertama kali adalah menekankan tentang literasi  agar kebiasan itu tumbuh dalam diri. Tentu saja itu bukan sesuatu yang mudah karena anak cenderung bosan, jadi ketika memulai kegiatan literasi saya dan rekan satu tim meminta adik-adik  mencari tahu makna dan cerita tentang apa yang sudah dibacanya. Agar buku yang dibacanya menimbulkan ketertarikan pada teman lainnya untuk membaca cerita. Saya dan rekan tim lainnya juga membantu literasi intensif untuk adik yang belum terlalu lancar ketika membaca. 

Sumber Dokumen Pribadi
Sumber Dokumen Pribadi

Saya dan rekan satu tim juga membuat dinding motivasi  untuk adik-adik agar mereka tidak melupakan harapan serta cita-cita yang sudah mereka mimpikan. Dan Mading mini agar bisa menambah wawasan mereka seperti baju adat, warisan budaya, makanan adat, dan lain sebagainya.

Dari ruang kelas itu juga, saya dengan rekan tim lainnya mengajarkan hal basic dalam perhitungan aritmatika. Saat itu saya menyadari jika adik-adik juga mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan, jadi  selain mengajarkan hal basic aritmatika. Saya dan rekan lainnya membuat sebuah permainan dimana nantinya adik-adik yang kalah harus menjawab soal tentang perhitungan. Hasilnya adalah perlahan tapi pasti adik-adik mengalami peningkatan dalam hal menghitung ataupun menyelesaikan persoalan yang diajukan.

Sumber Dokumen Pribadi
Sumber Dokumen Pribadi

Adik-adik dari tempat kami bertugas sangat menyukai pembelajaran yang bisa dilakukan secara langsung dalam artian praktik. Ketika pembelajaran kosong ataupun ketika dalam pembelajaran Teknologi Informasi, saya dan rekan satu tim bekerja sama dengan guru yang bersangkutan untuk mengajarkan tentang perkembangan teknologi sederhana seperti memanfaatkan media pembelajaran digital dengan menggunakan aplikasi Quiziz, Wordwall, Duolingo, ataupun platform digital desain seperti Canva. Adik-adik sangat menyukai pembelajaran menggunakan platform digital Canva karena bisa memacu ide kreativitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun