Mohon tunggu...
AMALA KAUNA FAIZA ASFIANDARI
AMALA KAUNA FAIZA ASFIANDARI Mohon Tunggu... MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lindungi Flora dan Fauna: Edukasi Mitigasi Bencana Biotik untuk Masa Depan Alam Kita

6 Oktober 2025   23:40 Diperbarui: 6 Oktober 2025   23:40 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah flora dan fauna yang terancam punah meingkat signifikan tahun ini, utamanya karena hilangnya habitat hewan dan tumbuhan karena pembukaan lahan.

IDENTIFIKASI DAN TEORI MASALAH FLORA DAN FAUNA DI SEKITAR

Indonesia dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, khususnya keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi dan unik di berbagai wilayahnya. Namun, belakangan ini banyak spesies tumbuhan dan hewan menghadapi ancaman serius sampai pada risiko kepunahan. Faktor utama penyebabnya adalah kerusakan habitat yang masif akibat aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan, deforestasi, perburuan liar, serta eksploitasi sumber daya alam secara tidak terkendali. Perubahan iklim global juga memperburuk kondisi ini. Setiap hari, hilangnya habitat ini menimbulkan dampak besar terhadap kelangsungan hidup spesies tersebut, terutama yang endemik di Indonesia. Melalui artikel ini, akan dibahas berbagai permasalahan yang menyebabkan punahnya flora dan fauna serta upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk melestarikan kekayaan hayati agar tetap lestari bagi generasi mendatang.

Keanekaragaman hayati, yang juga dikenal sebagai biodiversity, merupakan keragaman kehidupan di bumi yang meliputi tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. Indonesia menempati posisi sebagai negara mega-biodiversity dengan jumlah spesies flora dan fauna yang sangat banyak dan unik. Iklim tropis yang lembap dan hangat di Indonesia menciptakan lingkungan yang ideal untuk tumbuh kembang ribuan jenis tumbuhan dan hewan.Tingkatan keanekaragaman hayati terdiri dari keanekaragaman genetik dalam satu spesies yang memungkinkan adaptasi dan ketahanan, keanekaragaman spesies yang mencakup berbagai organisme di suatu wilayah, serta keanekaragaman ekosistem yang mencakup berbagai habitat dan komunitas biologis seperti hutan hujan tropis, padang rumput, dan perairan laut. Keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam dan menyediakan kebutuhan pangan, obat-obatan, serta bahan industri.Namun, keanekaragaman hayati Indonesia terancam oleh berbagai faktor, terutama deforestasi, perburuan liar, dan perubahan iklim. Data tahun 2025 menunjukkan sekitar 150 hingga 200 spesies tumbuhan dan hewan masuk kategori terancam punah, termasuk badak jawa dan orangutan yang mengalami penurunan populasi drastis. Kerusakan habitat dan eksploitasi berlebihan menjadi ancaman utama yang harus segera diatasi.

Untuk mengatasi ancaman terhadap flora dan fauna, pemerintah Indonesia telah menyusun Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan/IBSAP) 2025--2045. Rencana ini mencakup kebijakan perlindungan ekosistem penting, konservasi spesies dan keanekaragaman genetik, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pendekatan modern seperti teknologi Assisted Reproductive Technology (ART) dan biobanking diterapkan untuk membantu pelestarian satwa yang jumlahnya sangat terbatas, misalnya badak sumatera.Selain itu, pendekatan konservasi harus menyentuh semua zona, tak hanya di kawasan inti hutan lindung tetapi juga koridor satwa, area penyangga, dan ekosistem di luar kawasan konservasi formal. Rehabilitasi habitat dan praktik pemanfaatan sumber daya secara ramah lingkungan menjadi hal penting agar manfaat konservasi dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat sekitar.Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan konservasi. Pengembangan skema pendanaan inovatif seperti green bonds, insentif bagi pelaku usaha yang ramah lingkungan, serta pembagian manfaat dari pemanfaatan genetika sumber daya alam juga sangat diperlukan.

Keanekaragaman hayati Indonesia adalah aset berharga yang harus dijaga kelestariannya demi keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup manusia serta makhluk lain di bumi. Ancaman serius dari eksploitasi berlebihan, perburuan liar, dan perubahan iklim membutuhkan respons cepat dan terkoordinasi. Implementasi strategi terukur seperti IBSAP 2025--2045 yang mengedepankan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, serta keterlibatan masyarakat adalah jalan utama pelestarian flora dan fauna.Kesadaran kolektif dan kerja sama multipihak akan memperkuat upaya konservasi agar keberlanjutan alam Indonesia dapat terjamin, sehingga generasi masa depan masih dapat menikmati kekayaan hayati yang luar biasa ini.

Puluhan Ribu Flora dan Fauna Terancam Punah

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia

Rabu, 24 Jun 2015 08:31 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah riset yang diluncurkan oleh berbagai negara menunjukkan bahwa jumlah flora dan fauna yang terancam punah meningkat pada 2015, dengan berbagai variasi spesies mulai dari singa di Afrika Barat hingga bunga anggrek di Asia.  

Riset bernama Daftar Merah Spesies yang Terancam Punah ini didukung oleh berbagai negara, ilmuwan dan pemerhati lingkungan. Riset ini menunjukkan bahwa pada 2015 ini, daftar spesies yang terancam punah terus meningkat mencapai 22.784 spesies. Angka ini merupakan sepertiga dari jumlah seluruh hewan dan tumbuhan yang diteliti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun