Mohon tunggu...
Amadea Vashti  Nugroho
Amadea Vashti Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Social Media Content Director

Saya memiliki ketertarikan di beauty industry dan lifestyle.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kenapa Orang Sulit Berubah? Adakah Cara untuk Berubah Menjadi Pribadi yang Lebih Baik?

5 Oktober 2023   08:00 Diperbarui: 5 Oktober 2023   08:01 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh browniemother

Setiap orang pasti ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik, namun hal tersebut tidak mudah dilakukan. Sebenarnya apa yang membuat orang sulit berubah? dan apa yang akhirnya membuat seseorang dapat berubah? Mari kita telaah bersama melalui pengalaman yang saya miliki.

Dalam segala aspek kehidupan, saya ingin menjadi orang yang lebih baik dari pada diri saya sebelumnya. Untuk mencapai tujuan tersebut ada berbagai macam hal yang coba saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti bermeditasi, berolahraga, mempelajari hal-hal baru dan mengambil saat teduh untuk mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Saya mencoba terus menerapkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam keseharian saya. Namun boleh saya akui bahwa hal tersebut bukanlah perkara yang mudah.

Ketika saya mencoba untuk bermeditasi dan mengambil saat teduh, rasa kantuk tiba-tiba datang. Tidak jarang saya tertidur ketika sedang bermeditasi. Ketika saya mencoba menelusuri penyebabnya, saya mengingat pengalaman-pengalaman saya ketika melihat film. Dalam banyak film orang bermeditasi dilakukan dengan duduk bersila sambil memejamkan mata mereka, tidak bergerak, dan terlihat seperti orang yang tidur. Sebelum saya memahami apa itu meditasi dan bagaimana melakukanya, saya mengasumsikan meditasi merupakan tidur dengan cara duduk bersila.

Kesulitan lain yang saya hadapi adalah ketika berolahraga. Saat saya sudah lama tidak berolahraga dan mulai olahraga kembali, dihari berikutnya  sekujur tubuh saya akan kesakitan. Seluruh tubuh akan terasa sakit saat digerakan. Untuk duduk dan berdiri membutuhkan tenaga ekstra apa lagi untuk menaiki tangga. Mengingat pengalaman tersebut, rasa malas dan enggan akan datang ketika jadwal berolahraga saya datang. Sehingga saya butuh motivasi ekstra untuk berolahraga dan dapat hidup sehat.

Tak disangka sudah ada penelitian yang memaparkan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Kegan dan Lahey menuliskan sebuah artikel penelitian berjudul  The Real Reason People Won’t Change. Dalam penelitian tersebut, mereka membedah alasan seseorang sulit berubah. Perubahan sulit dilakukan oleh orang yang memegang asumsi besar, yang tanpa disadari mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak. Tanpa disadari asumsi tentang bermeditasi dan berolahraga yang saya dapatkan dari pengalaman di masa lalu tetap ada di bawah alam bawah sadar saya. Sehingga asumsi tersebut mempengaruhi cara saya berpikir dan bertindak. Saya jadi lebih mudah mengantuk saat bermeditasi atau saat teduh karena berpikir bahwa meditasi merupakan tidur dengan posisi bersila. Selain itu saya enggan mulai berolahraga karena tidak ingin merasakan sakit disekujur tubuh saya.

Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, saya harus mengatasi kesulitan yang saya alami dengan mengubah asumsi-asumsi yang saya miliki. Kegan dan Lahey memberikan empat langkah untuk dapat melakukan perubahan asumsi. Pertama dengan mengidentifikasi asumsi besar yang kita miliki, selanjutnya mengeksplorasi perasaan dan pengalaman yang ada. Setelah itu kita juga harus mengeksplorasi bagaimana sejarah asumsi besar itu ada. Langkah terakhir adalah menguji asumsi besar dengan membuat skenario dan menjalankanya dengan bantuan pasangan.


David Brooks menulis sebuah artikel penelitian dengan judul How People Change. Dalam artikel tersebut, Brooks mendukung adanya perubahan asumsi besar sebagai proses perubahan individu. Brooks memaparkan empat langkah yang dapat membantu seseorang mempersiapkan diri sebelum mengikuti program pengembangan profesional. Langkah pertama dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi pembelajaran agar lebih efektif. Setelah itu mengeksplorasi perasaan dan pengalaman. Setelah itu perlu juga dilakukan pengeksplorasian sejarah pembelajaran. Langkah terakhir dilakukan dengan menguji kondisi pembelajaran dengan membuat skenario dan menjalankannya dengan bantuan pasangan.

Jika dilihat sekilas empat tahapan milik Kegan & Lahey dan milik Brooks terlihat sama. Namun terdapat sedikit perbedaan dilangkah awal, selain itu juga ada perbedaan tujuan. 4 langkah milik  Kegan & Lahey bertujuan untuk membantu individu menyadari asumsi besar yang mereka miliki dan mempertimbangkan untuk mengubahnya. Sementara itu empat langkah milik Brooks bertujuan untuk membantu individu mempersiapkan diri sebelum mengikuti program pengembangan profesional agar dapat memaksimalkan manfaat dari program tersebut. Melalui tahapan-tahapan ini, saya harap kita semua dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik untuk mencapai tujuan kita masing-masing.

Referensi:

Brooks, David. (2021). How People Change. Harvard Business Review. https://hbr.org/2021/01/how-people-change

Kegan, R., & Lahey, L. L. (2016). The Real Reason People Won't Change. Harvard Business Review. https://hbr.org/2016/11/the-real-reason-people-wont-change

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun