Mohon tunggu...
Alzamanal Maula
Alzamanal Maula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korban Tewas Genosida Israel Tembus 18.000 Jiwa

12 Desember 2023   23:05 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:15 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaza: Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin lalu, setidaknya ada 18.205 warga Palestina yang mati syahid dan 49.645 mengalami luka-luka dalam perang genosida yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.


Jumlah korban tidak lagi mencakup wilayah di bagian utara Gaza, banyak warga dari daerah lain yang masih terjebak di bawah reruntuhan.


"Sejak 7 Oktober tahun lalu, jumlah korban agresi Israel meningkat menjadi 18.205 orang syahid dan 49.645 orang luka-luka," kata juru bicara kementerian Ashraf Al-Qudra pada konferensi pers.


"Dalam beberapa jam terakhir, pasukan pendudukan telah melakukan 19 pembantaian dan genosida yang mengerikan  di lingkungan sekitar dan tempat penampungan, termasuk daerah yang dianggap aman."


Dia menjelaskan: "Pasukan pendudukan secara khusus menargetkan 137 fasilitas dan menghancurkan 22 rumah sakit dan 46 pusat perawatan primer menjadi tidak berfungsi. Mereka juga dengan sengaja menghancurkan sistem kesehatan di Jalur Gaza bagian utara sehingga menyebabkan kematian ratusan korban luka dan pasien serta tewasnya 296 tenaga medis."


"Kami melacak 325.000 kasus penyakit menular yang berasal dari pusat-pusat penampungan puskesmas, namun ini hanyalah jumlah yang dapat dilacak oleh puskesmas, kemungkinan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi. Ini menandakan bencana kesehatan yang mematikan."


Dia menyerukan "tindakan segera untuk menyediakan pasokan medis dan  bahan bakar serta mengoperasikan rumah sakit di Gaza utara dan Kompleks Medis Al Syifa (barat Kota Gaza) untuk merawat korban terluka, sakit dan persalinan."


Ia mengimbau perlunya membuka kembali Rumah Sakit Persahabatan Turki (yang ditugaskan oleh Kementerian sebagai pusat perawatan pasien onkologi) sehingga tim medis dapat merawat pasien kanker yang kehilangan nyawanya di pusat penampungan karena bencana tersebut.


"Sangat disayangkan rumah sakit tidak mampu merawat mereka dan tidak mungkin memberikan layanan pengobatan di tempat lain."


Artikel ini ditulis berdasarkan pada harian berbahasa Arab "Al-Quds Al-Arabi" Senin, 11 Desember 2023 pukul 23.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun