Coding adalah buku panduan peserta didik untuk masa depan.Dunia berubah begitu cepat sehingga apa yang tampak revolusioner saat ini (seperti realitas virtual atau AI canggih) akan menjadi hal yang biasa di masa depan. Dalam revolusi digital yang pesat ini, hanya ada satu hal yang konstan: kebutuhan untuk memahami cara kerjanya. Dan kebutuhan ini dimulai dengan coding.
Mengajarkan coding bukan berarti menjadikan peserta didik seorang programmer. Tetapi ini tentang memberi mereka alat universal untuk memecahkan masalah di bidang apa pun: mulai dari desain hingga bisnis. Coding adalah keterampilan literasi dasar yang akan memberi peserta didik keunggulan kompetitif.
Berikut adalah beberapa alasan kuat mengapa coding harus menjadi "kekuatan super" utama peserta didik disekolah saat ini.
1. Menciptakan, Bukan Mengonsumsi: Membangun Kepercayaan Diri
Kebanyakan anak menggunakan teknologi hanya sebagai pengguna akhir: menonton YouTube, bermain game. Mereka tidak tahu apa yang membuat laptop berfungsi. Coding memberikan pengetahuan dan kendali. Ketika seorang anak melihat kode mereka sendiri menghidupkan karakter gim atau membuat situs web yang berfungsi, hal itu secara fundamental mengubah hubungan mereka dengan teknologi. Mereka beralih dari seorang konsumen menjadi seorang kreator, yang merupakan fondasi yang kuat untuk kepercayaan diri.
2. Mengembangkan Otak "Rasional" (Logika)
Sekilas, pengkodean membutuhkan logika rasional linear (otak kiri). Hal ini membutuhkan pemecahan masalah besar yang jelas menjadi instruksi yang berurutan dan terstruktur. Namun, karena anak-anak terutama menggunakan imajinasi dan intuisi (otak kanan), pengkodean menjadi alat yang ideal untuk perkembangan yang seimbang. Hal ini mengajarkan mereka untuk memandang dunia melalui lensa pemecahan masalah yang metodis dan bertahap.
3. Kreativitas Digital
Berlawanan dengan kepercayaan umum, pengkodean bukan hanya tentang angka, melainkan tentang kreativitas murni. Jika seorang anak mengetahui dasar-dasar pemrograman, mereka dapat membuat peta Minecraft yang unik, gim Roblox mereka sendiri, atau aplikasi web pertama mereka. Mereka memvisualisasikan ide, dan kode hanyalah alat untuk mewujudkannya. Hal ini menjadikan kreativitas digital sebagai permainan yang menarik.
4. Bercerita
Setiap potongan kode pada dasarnya adalah sebuah cerita. Kode memiliki awal yang jelas, perkembangan yang logis, dan akhir yang pasti. Tim demi tim, anak belajar mengekspresikan pikiran secara berurutan dan membangun struktur logis yang kompleks. Proses berpikir ini tidak hanya membantu dalam pemrograman tetapi juga dalam penulisan kreatif dan komunikasi verbal.
5. Kegigihan
Kode tidak langsung berhasil. Karena ini adalah proses yang rumit dan terkadang bahkan membuat frustrasi yang membutuhkan debugging terus-menerus. Namun, justru pada saat inilah anak-anak sebagai peserta didik belajar ketekunan dan ketahanan. Mereka tidak menyerah, tetapi mencari solusi. Pemrograman mengajarkan kita bahwa kesalahan bukanlah kegagalan, tetapi petunjuk untuk langkah selanjutnya. Ini adalah pelajaran hidup yang sangat berharga.
6. Mempersiapkan Era Robot dan AI
Robot, rumah pintar, dan mobil tanpa pengemudi bukanlah fiksi ilmiah, melainkan realitas sehari-hari kita yang digerakkan oleh kode. Dahulu, koding merupakan bahasa khusus, tetapi kini menjadi bahasa komunikasi dengan mesin. Untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi masa depan yang sangat otomatis, mereka harus memahami prinsip-prinsip dasarnya. Dalam beberapa tahun, pemrograman akan sama pentingnya dengan membaca rambu lalu lintas.
Belajar koding dapat mengembangkan pemikiran logis dan kritis bagi peserta didik di sekolah, meningkatkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah, mempersiapkan mereka untuk karier masa depan di ekonomi digital, serta membangun kepercayaan diri, sehingga mereka lebih percaya diri di dunia teknologi. Koding mengajarkan anak-anak untuk memecah masalah kompleks menjadi langkah-langkah kecil, menganalisis, bekerja dalam tim, dan mewujudkan ide-ide mereka melalui permainan dan proyek, dan ini akan menjadi alasan bahwa koding menjadi "kekuatan super" bagi peserta didik di sekolah.
Jadikan tahun ini momen yang menentukan. Biarkan peserta didik mengembangkan potensinya dan menjadi bukan hanya bagian dari dunia digital, tetapi juga seorang kreator sejati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI