5. Kegigihan
Kode tidak langsung berhasil. Karena ini adalah proses yang rumit dan terkadang bahkan membuat frustrasi yang membutuhkan debugging terus-menerus. Namun, justru pada saat inilah anak-anak sebagai peserta didik belajar ketekunan dan ketahanan. Mereka tidak menyerah, tetapi mencari solusi. Pemrograman mengajarkan kita bahwa kesalahan bukanlah kegagalan, tetapi petunjuk untuk langkah selanjutnya. Ini adalah pelajaran hidup yang sangat berharga.
6. Mempersiapkan Era Robot dan AI
Robot, rumah pintar, dan mobil tanpa pengemudi bukanlah fiksi ilmiah, melainkan realitas sehari-hari kita yang digerakkan oleh kode. Dahulu, koding merupakan bahasa khusus, tetapi kini menjadi bahasa komunikasi dengan mesin. Untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi masa depan yang sangat otomatis, mereka harus memahami prinsip-prinsip dasarnya. Dalam beberapa tahun, pemrograman akan sama pentingnya dengan membaca rambu lalu lintas.
Belajar koding dapat mengembangkan pemikiran logis dan kritis bagi peserta didik di sekolah, meningkatkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah, mempersiapkan mereka untuk karier masa depan di ekonomi digital, serta membangun kepercayaan diri, sehingga mereka lebih percaya diri di dunia teknologi. Koding mengajarkan anak-anak untuk memecah masalah kompleks menjadi langkah-langkah kecil, menganalisis, bekerja dalam tim, dan mewujudkan ide-ide mereka melalui permainan dan proyek, dan ini akan menjadi alasan bahwa koding menjadi "kekuatan super" bagi peserta didik di sekolah.
Jadikan tahun ini momen yang menentukan. Biarkan peserta didik mengembangkan potensinya dan menjadi bukan hanya bagian dari dunia digital, tetapi juga seorang kreator sejati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI