Mohon tunggu...
Alyandra Khairani
Alyandra Khairani Mohon Tunggu... Lainnya - 16

SMAN 28 Jakarta - XI IPS 1 - 02

Selanjutnya

Tutup

Money

Berjualan Online di Masa Pandemi?

31 Agustus 2020   17:23 Diperbarui: 31 Agustus 2020   17:31 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah ramainya dunia dengan segala isu dan virus corona yang masih terus menular di mana-mana, banyak orang lebih memilih diam di rumah, contohnya para pelajar dan pekerja yang sekarang melakukan perkerjaan dan segala aktivitas nya dari rumah. Hal tersebut tentunya memberi banyak dampak, pembatasan aktivitas, melemahnya perekenomian, juga melumpuhkan banyak hal di dunia ini, namun tidak dengan penjualan online. Tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa penjualan online meningkat tajam sampai angka 400% dari bulan Januari 2020. Hal tersebut terjadi karena penggunaan sosial media di masyarakat juga meningkat dan lebih intens, segala hal dilakukan melalui online begitu juga dengan berjualan ataupun menjual secara online.

Masyarakat yang ada di rumah kerap menjadi lebih aktif menggunakan internet, hal itu juga penyebab dari meningkatnya transaksi online entah di situs pribadi, marketplace, ataupun sosial media dengan platform besar seperti, Instagram, Twitter, Facebook, Whatsapp, dan lainnya. Hal yang dipasarkan secara online juga sangat beragam, mulai dari pakaian, makanan, perlengkapan rumah, bahkan penjualan besar seperti mobil dan rumah pun dilakukan secara online.

Transaksi online ini dilakukan melalui berbagai tahap, dimulai dari penjual yang harus tau cara mengembangkan usahanya agar dikenal banyak orang, maka dari itu penting sekali berjualan online di marketplace atau sosial media yang diketahui banyak orang, dari situ penjual bisa memulai dengan membuat akun khusus yang dibedakan dengan akun pribadi, lalu penjual harus membuat foto produk yang menarik agar calon pembeli tertarik dengan produk yang dipasarkan, terakhir adalah membuat caption atau kalimat yang digunakan untuk menjelaskan juga menguraikan produk yang sedang dipasarkan, tidak lupa untuk membuat promo yang menarik juga ciri khas yang membedakan toko online penjual dengan para pesaing. Hal-hal tersebut pastinya mengundang banyak calon pembeli yang akan langsung menghubungi dan menanyakan harga, akhirnya terjadilah transaksi online dengan sangat gampang.

Adanya peningkatan transaksi online di masa pandemi ini memang memunculkan banyak dampak positif dan negatif yang dirasakan masyarakat.

Dengan adanya kemudahan akses melakukan transaksi online, masyarakat jadi mudah melakukan pembelian atau penjualan secara online, tanpa tatap muka, penjual dengan gampang memasarkan produknya dan pembeli bisa melihat produk yang dipasarkan melalui smartphone, bisa dikatakan segalanya menjadi lebih praktis.

Namun penjualan online juga tidak melulu positif, dampak negatif yang ditimbulkan adalah munculnya sifat konsumtif di masyarakat yang membuat beberapa orang tidak berhenti melakukan transaksi online karena praktisnya proses transaksi online. Transaksi online juga melemahkan kegiatan perekonomian secara langsung, bisnis-bisnis dan penjual kecil yang belum bisa memanfaatkan internet bisa gulung karpet jika semua masyarakat lebih memilih transaksi online dibandingkan dengan offline.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun