Romansa lintas negara. Apakah cinta bisa tumbuh di antara dua budaya yang berbeda?
Dunia memang luas, tapi teknologi dan internet telah membuat dunia menjadi semacam desa global. Orang-orang dari berbagai negara dengan latar belakang budaya yang beragam dapat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain dengan mudah dan cepat.
Kenyataannya, di era digital dan globalisasi ini, fenomena mixed couple atau pasangan campuran, lintas negara dan budaya, kini menjadi semakin umum, termasuk di Indonesia.
Mixed couple adalah pasangan yang berasal dari latar belakang kewarganegaraan, budaya, agama, atau etnis yang berbeda. Pasangan mixed couple bisa terdiri dari WNI dan warga negara asing, atau dua individu dari negara yang berbeda. Di Indonesia, kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Bandung menjadi tempat berkembangnya fenomena ini, terutama karena tingginya mobilitas internasional dan gaya hidup urban.
Kehadiran mereka mudah dikenali di media sosial. Akun tiktok, youtube, Instagram, dipenuhi dengan konten pasangan campuran, seperti Indonesia--Amerika, Indonesia--Korea, atau Indonesia--Afrika. Mereka kerap membagikan konten seputar kehidupan sehari-hari mereka, perbedaan budaya yang menghibur, dan proses beradaptasi satu sama lain.
Romantisasi Media Sosial
Media sosial memegang peran penting dalam membentuk citra pasangan campuran. Banyak yang menganggap hubungan ini sebagai 'goals' karena unik, menarik, dan penuh kehangatan. Video seperti "Pacarku Pertama Kali Makan Nasi Padang" atau "Lebaran Pertama Mas Bule di Indonesia" dengan mudah viral dan menyentuh jutaan penonton.
Namun, romantisasi ini tak jarang membuat publik lupa bahwa di balik layar pasti tersimpan perjalanan panjang, seperti perbedaan bahasa dan budaya, memahami perbedaan nilai, serta menghadapi komentar dari lingkungan sekitar.
Tantangan Budaya, Agama, dan Administrasi
Dalam kehidupannya, pasangan mixed couple dihadapkan dengan tantangan yang nyata, seperti adaptasi bahasa dan budaya, perbedaan pada nilai dan pola komunikasi, pengurusan legalitas pernikahan lintas negara, hingga reaksi dari keluarga atau masyarakat.