Mohon tunggu...
Alya Daniel
Alya Daniel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Mukena Bordir

19 Maret 2019   17:00 Diperbarui: 19 Maret 2019   17:46 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagi para muslimah mukena tentunya menjadi kebutuhan penting untuk ibadah. Belanja mukena juga sering dilakukan kaum pria yang akan menikah dengan muslimah sebagai mas kawin atau hantaran nikah. Kebutuhan itulah yang membuat banyak produsen menciptakan beragam jenis mukena termasuk juga mukena bordir.

Kehadiran mukena bordir ini sudah begitu lama mulai tahun 90an dan menjadi tren pada tahun 2000, terutama di kota Bangil yang memang sejak lama dikenal sebagai kawasan pengrajin bordir hinjgga kota kecil di kabupaten Pasuruan ini dicanangkan oleh pemerintah sebagai Bangil Kota Bordir atau biasa disingkat menjadi Bang Kodir.

Mukena yang identik dengan model berhias jahitan bordir banyak disukai oleh muslimah. Keindahan bentuk bordirannya menjadi daya tarik mukena terlebih lagi penambahan warna-warna yang menarik pada bordirannya. Harga mukena ini cukup terjangkau membuat banyak orang lebih suka berburu mukena dengan model bordir.

Banyak usaha bordir bermunculan di kota Bangil membuat pertumbuhan ekonomi meningkat, penyerapan tenaga kerja juga menjadi naik. Bidang usaha bordir di kota kecil ini biasanya memproduksi mukena bordir dan juga pakaian muslimah lainnya seperti abaya, khimar, hijab, cadar, dan busana muslimah lainnya.

Keunggulan produk bordir dari Bangil adalah pengerjaan bordirnya yang mempertahankan handmade alias dikerjakan dengan tangan bukan dengan komputer, menjadikan motif dan kehalusan jahitan dan bordirnya sangat berkelas dan berkualitas. Ini salah satu alasan yang membuat produk bordir kota Bangil terkenal di Nusantara dan juga mancanegara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun