Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Coretan ATLM Siap Mengepakkan Sayapnya (3)

27 Oktober 2020   16:57 Diperbarui: 27 Oktober 2020   17:15 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan gedung SMAK Yogya, Komplek Ngadinegaran MJ III/62, Yogya (dokpri)

Kenangan manis dalam Bhineka Tunggal Ika

Banyak hal yang tak terlupakan selama merajut-rajut ilmu di SMAK Yogyakarta. Mulai dari perkenalan dengan teman-teman baru baik teman sekelas maupun kakak kelas dari beberapa daerah di Jawa dan luar Jawa, yang mempunyai logat bahasa yang berbeda pula.

Dari Kebumen dan Temanggung bahasanya yang ngapak-ngapak luar biasa susah diikuti, haha...teman-teman dari Bali mulai dari Ni Nyoman...dan Ketut.... Seorang teman seangkatan yang membawa Ayam den lapehnya, dinyanyikan pula saat Pengenalan Program Studi (PPS). 

Adalagi kakak kelas dari wilayah waktu Indonesia bagian tengah (WITA) tepatnya NTB, dan juga teman-teman sepropinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari wilayah Kulon Progo, Bantul, kota Yogya, Sleman dan Gunungkidul. Mereka yang selalu ramah, mewarnai hari-hari di SMAK. Meski terkadang ada pergesekan antar teman, tapi rasa persatuan dan kesatuan makin mengukuhkan kebhinekaan yang tunggal ika.

Dalam bimbingan Ibu Yanti Purwaningsih sebagai wali kelas yang sabar, ngemong, selalu ceria, ramah, lincah, dari kelas satu sampai kelas tiga, kehadiran beliau selalu dinanti. 

Bunda Yanti, begitu kini kami memanggilnya semoga Allah memberkahi dan merahmatinya beserta keluarga. Beliau tempat curhat dari masalah-masalah yang hadir dan menghampiri anak-anak didiknya. Sangat dimaklumi, karena kegiatan belajar siswa full dari pagi sampai sore, baik teori maupun praktikum. 

Kedekatan ini masih terjalin sampai kini. Namun karena pandemic Covid-19, kegiatan silaturahmi terpaksa harus ditunda dulu, padahal rasa kangen ini sudah mengharu biru. Semoga teman-teman sehat selalu.

Kawah candradimuka

Lulus dari SMAK Yogyakarta tanpa bersyarat adalah perjuangan luar biasa bagi saya dan teman-teman. Sebagai kawah candradimuka calon analis Kesehatan Indonesia, SMAK Yogya telah mampu mendidik dan mencetak calon-calon analis Kesehatan Indonesia. Terbukti lulusannya banyak terserap sebagai tenaga analis laboratorium Kesehatan baik negeri maupun swasta, dan tersebar di seantero Indonesia.

Kurikulum yang padat membuat siswa menghabiskan sebagian waktunya di sekolah dari pagi bahkan kadang sampai petang. Teori dan praktikum dilaksanakan secara bergantian di kelas dan ruang laboratorium. Beberapa ruang laboratorium tersedia sesuai jenis pelajarannya.

Pada tahun tersebut 1990 an, Sekolah Menengah Analis Kesehatan berada di bawah Departemen Kesehatan Yogyakarta adalah satu-satunya SMAK negeri di Yogyakarta. Di Indonesia pun hanya beberapa propinsi yang memiliki SMAK negeri. 

Seingat saya di pulau Jawa Sumatera ada propinsi DKI Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Lampung, Riau, Palembang. Saat memasuki kelas 3, atau kelas 2 akhir ada program rutin karya wisata diselenggarakan oleh seluruh sekolah SMAK seJawa Sumatera. 

Seluruh siswa kelas 2 SMAK negeri se Jawa Sumatera dan beberapa guru dan kepala sekolah tersebut bertemu, dengan berbagai agenda yang cukup padat tapi menyenangkan. Tiap tahun lokasi kegiatan bergantian. Kebetulan angkatan saya bertempat di kota Bandar Lampung.

Persembahan siswa SMAK Yogya dalam tari Kuda Lumping/ Foto jadul banget (dokpri)
Persembahan siswa SMAK Yogya dalam tari Kuda Lumping/ Foto jadul banget (dokpri)
Sungguh pengalaman mengesankan. Bersama wali kelas kami tercinta bunda Yanti Purwanti begitu kami akrab memanggilnya, yang setia mendampingi dan membimbing kami dari kelas 1 sampai kelas 3, yang mana kelas angkatan 11 ini bandel dan suka protes...haha...sebagai jiwa-jiwa yang masih muda dan penuh gejolak mencari kebenaran sendiri, ingin selalu didengar dan dituruti. Beliau dengan sabar memberi pengertian dan mendinginkan hati. 

Pun saat berangkat dari Yogya ke Bandar Lampung menggunakan bus yang sama sekali di luar rasa nyaman waktu itu. Walau kecewa sempat menampuk hati kami, tapi mau bagaimana lagi. Melewati pelabuhan Merak dan berakhir di Pelabuhan Bakahuni. 

Alhamdulillah sesampai di wisma Bandar Lampung sebagai tempat menginap dan pusat kegiatan, siswa-siswi dari SMAK Bandar Lampung menyambut kami dengan ramah dan menyenangkan. Suasana pun cair dan kami menikmati seluruh kegiatan dengan suka cita.

Kunjungan ke industri-industri makanan dan minuman seperti industri pembuatan zat tambahan makanan Natrium siklamat, merupakan kunjungan pembelajaran bagi para siswa di lapangan. Kami melihat proses pembuatan dari awal sebelum produksi sampai akhir produksi. 

Hasil kunjungan harus dipresentasikan pada malam harinya oleh tiap-tiap kelompok, dimana satu kelompok beranggotakan gabungan dari SMAK peserta. 

Cukup menegangkan karena kami pun baru kenal dan harus bergabung jadi satu dengan karakter berbeda untuk menyajikan presentasi hasil kunjungan masing-masing dalam forum terbuka.

Siswa SMAK Surabaya yang terkenal "PD" nya, berbeda banget dengan siswa dari Yogya yang terkenal "anteng" (pendiam). Tapi kami cukup menikmati kegiatan malam presentasi. Presentasi terbaik mendapatkan hadiah dari panitia setempat.

Kunjungan hari terakhir pun cukup mengesankan, kami melihat Taman Nasional Way Kambas yang merupakan taman konservasi gajah, makhluk paling besar di dunia,yang hitam, gagah, sangat kuat karena hanya dengan belalainya saja bisa mengangkut ratusan kilogram benda. Gajah-gajah tersebut menghibur pengunjung, karena mereka sedang bermain sepakbola antar klub gajah...menyenangkan dan menghibur.

Akhirnya tibalah malam penutupan acara, dimana setiap SMAK harus mempersembahkan pertunjukan. Kami dari Yogyakarta sudah mempersiapkan diri memberikan persembahan terbaik berupa tari kuda lumping khas Yogyakarta. 

Siswa cowok yang hanya berenam siap menggegerkan panggung pertunjukan. Dan benar saja, saat musik diputar dan penari memasuki panggung, tepuk tangan heboh dan sangat meriah menyambut gerak para penari. Karena tampilannya yang cukup berbeda dari SMAK lain, kostum fenomenal jathilan rompi warna-warni, dengan bawahan jarik diikatkan melingkar di pinggang, dan tangan memegang kuda kepangnya. 

Di sudut sana, seorang membawa pecut siap melecut para kuda lumping yang lemah. Sayang sekali waktu itu belum ada yang mendokumentasikan dalam bentuk video di kelas kami.

Seusai acara keesokan paginya kami pun meninggalkan wisma Bandar Lampung dengan membawa banyak kenangan, dan kesan manis masing-masing, menuju ke kota Yogyakarta. Sepanjang jalan kami menyanyikan lagu Yogyakarta nya Kla Project. 

Silaturahmi dengan sesama siswa SMAK se Jawa Sumatera berlanjut dalam bentuk surat menyurat, yang membuat kami siswa-siswi hampir setiap hari menantikan kehadiran pak Pos di sekolah. Riang hati saat surat yang dinanti-nanti tiba.

Foto bersama dr. Prayitno sebagai Kepsek dan ibu Yanti (dokpri)
Foto bersama dr. Prayitno sebagai Kepsek dan ibu Yanti (dokpri)
Kisah-kisah indah di SMAK

Siswa SMAK yang nota bene setara dengan siswa SMA pada umumnya. Mengalami proses yang sama, menjadi remaja. Dengan demikian tentu memiliki pula perkembangan emosional yang tak jauh beda, gejolak batin yang menggelora, pingin diakui, juga pingin mencintai dan dicintai.

Sebuah rasa yang alami dan manusiawi, tumbuh saat hati penat dengan kemelut ilmu yang didapat. Tak ingin menolak ia hadir, tapi terkadang tak yakin siap menerimanya. 

Belenggu tugas berbagai kegiatan dan laporan rutin setiap kali selesai praktikum, mata pelajaran yang harus dihafal, belum lagi jadwal evaluasi belajar yang sekian panjang, jelas tak mudah mengambil keputusan. Apakah membuka hati adalah suatu keputusan tepat.

Kisah-kisah indah pun terlukis di beberapa dinding SMAK. Menyambut sapa di pintu gerbangnya, mewarnai pintu-pintu kelas maupun ruang praktikumnya. Menggema dalam iringan musik pagi hingga siang dalam nada irama tercipta. 

Semua hampir tak disengaja, datang tiba-tiba menghampiri jiwa-jiwa. Terjalin rapi dan sesuai standard operasional prosedur (SOP) pelukisnya. Maksud saya semua berjalan normal, tak berlebihan, wajar dan alami. Meski kadang ada hati terluka.

Kisah indah ini beberapa berakhir manis di pelaminan. Bukan hanya antara siswa dengan siswa, siswa kelas bawah dengan kakak kelasnya, antara siswa dengan guru, guru dengan guru, pun berjalan sukses tanpa mengganggu proses belajar mengajar. Rapi.

Pun demikian ada yang malu-malu dan akhirnya tak siap menerima cerita indah yang mungkin akan terjadi. Semua siswa terobsesi untuk segera menyudahi dan mengakhiri proses belajar yang hampir kelar di kelas 3. Setelah kelar pun harus siap menebar mengamalkan ilmu atau melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi bila ada mampu dan waktu.

Beberapa yang sukses melukis kisah indahnya selama di SMAK, tak selang lama terkabar kebahagiaannya telah sempurna. Menikah dan melanjutkan kisah indahnya dalam biduk rumah tangga barunya. Kami yang mendengar pun ikut Bahagia.

Bahkan ada satu teman seangkatan saya yang membawa kenangannya saat karya wisata di Bandar Lampung sampai sekarang. Silaturahminya berlanjut sampai ke pelaminan dengan meminang salah satu siswi dari SMAK Bandar Lampung...indahnya...karena sekian lama kisah indahnya terjalin Bersama sekian lembar surat yang telah dititipkan ke pak pos. 

Pada waktu itu belum ada handpond. Satu-satunya komunikasi jarak jauh termurah adalah via surat yang walau ditulis tangan, tak membuat penulisnya merasa lelah.  Keduanya hidup bahagia di kota Yogya bersama keluarga.

ATLM siap mengepakkan sayapnya

Foto saat wisuda angkatan 11 tahun 1992 (dokpri)
Foto saat wisuda angkatan 11 tahun 1992 (dokpri)
Waktu yang dinanti-nanti pun tiba. Wisuda calon analis kesehatan dilaksanakan dengan khidmat dan lancar. Sumpah yang kami ikrarkan adalah sebagai cermin akhlak seorang analis kesehatan. 

Wisuda bukan akhir perjuangan seorang analis Kesehatan, tapi awal jenjang karir seorang analis Kesehatan untuk mengepakkan sayapnya ke penjuru dunia. Di mana ia akan mengamalkan ilmu yang telah didapatnya selama belajar di SMAK untuk meningkatkan skill dan menambah pengalaman.

Ada yang kembali ke daerah tempat tinggalnya, ada yang mengepakkan sayap keluar kota, mencari pengalaman menebarkan ilmunya. Ilmu dari para guru yang selalu ikhlas mengajar, walau kami sering menjengkelkan. 

Ilmu ini harus segera diamalkan agar tidak lupa dan lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Tenaga analis kesehatan masih sangat dbutuhkan pada waktu itu dan sampai sekarang pun masih banyak membutuhkan.

Saya dan beberapa teman pun mendaftarkan diri ke beberapa instansi maupun rumah sakit. Alhamdulillah diterima di Rumah Sakit Umum Pusat dr.Sardjito Yogyakarta pada tahun 1992, tanggal 1 bulan Desember. 

Bersama 3 orang teman menjadi tenaga kontrak di rumah sakit tersebut. Banyak sekali ilmu yang belum saya dan teman-teman peroleh di sekolah, didapatkan di tempat kerja. Ini suatu yang sangat berharga.

Beberapa teman lain ada yang diterima di laboratorium klinik swasta maupun rumah sakit swasta di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta. Ada juga yang diterima di perusahaan makanan, perusahaan susu, perusahaan minuman, ada yang menjadi PNS di beberapa instansi Puskesmas, BBTKL, semua sesuai bidang di laboratorium. Lapangan kerja tenaga Analis Kesehatan masih sangat luas.

Terimakasih wahai bapak ibu guru, jasamu kan ku kenang selalu.

Penulis : Alviyatun


***************************************************

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun