Mohon tunggu...
Alvita Rahma
Alvita Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswi | Penulis | Kreator | Blogger

suka menulis, membaca, berkarya, dan berkreasi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dikejar Deadline, Ditinggal Diri Sendiri

16 Mei 2025   15:15 Diperbarui: 16 Mei 2025   16:40 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari-hari, hidup rasanya kayak lomba lari tanpa garis akhir. Semua orang bergerak cepat. Semua hal harus selesai cepat. Target, tugas, ekspektasi, impian. Kita belajar multitasking, belajar mengatur waktu, belajar untuk tetap terlihat kuat meskipun di dalam hati sering kali ambruk diam-diam.

Gak tahu mulai kapan, kita jadi menganggap istirahat itu kesalahan. Rebahan sebentar dicap mager. Ambil waktu buat diri sendiri malah dibilang nggak ambisius. Padahal, tubuh dan pikiran kita juga butuh napas. Hati kita juga butuh waktu untuk mengejar kembali versi diri yang mungkin tertinggal.

Gen Z tumbuh di dunia yang serba cepat dan penuh sorotan. Produktif seakan jadi standar keberhasilan. Makin sibuk, makin keren. Makin aktif, makin valid. Tapi di balik layar yang penuh dengan postingan pencapaian, banyak dari kita yang sebenarnya bingung: "aku ini sebenarnya lagi ngejar apa sih?"

Kita sering dikejar deadline, tapi jarang banget dikasih ruang buat nanya ke diri sendiri, "kamu baik-baik aja nggak?" kita nyoba jadi versi terbaik untuk orang lain, tapi lupa jadi teman yang jujur buat diri sendiri. Semua orang ngomongin pentingnya selflove, tapi praktiknya nggak segampang itu kalau tiap kali kita istirahat, yang datang malah rasa bersalah.

Padahal istirahat itu bukan kesalahan fatal. Itu bentuk tanggung jawab ke diri sendiri. Kita ga mungkin bisa terus lari tanpa henti. Bahkan maraton aja ada titik minumnya. Dan jujur, terkadang justru di momen kita berhenti sejenak, kita bisa ngeliat lebih jelas: aku ini sebenarnya mau ke mana?

Jadi kalau hari ini kamu ngerasa lelah, merasa kosong di tengah kesibukan yang padat, itu bukan berarti kamu lemah. Mungkin itu tanda bahwa diri kamu udah lama nunggu disapa. Mungkin udah saatnya kita belajar bahwa istirahat juga bagian dari perjalanan. Bukan mundur, tapi menepi biar ga kehilangan arah.

Baca juga: Aku Yang Tertinggal

Pada akhirnya, pencapaian jelas bukan cuma soal selesai, tapi juga tentang siapa yang tetap utuh saat sampai. Dan untuk bisa utuh, kadang kita cuma butuh duduk sebentar, tarik napas dalam-dalam, dan bilang ke diri sendiri: "ga apa-apa, istirahat dulu."

Disemua perjalanan, antara orang satu dengan orang yang lain... ga ada yang lagi kejar-kejaran. Ga ada yang ngejar kita selain pikiran kita sendiri. Perlahan asal kita nyaman selama perjalanan. Semoga semua bisa suskes sampai tujuan.

Selamat beraktivitas hari ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun