Mohon tunggu...
Alvin F. Zahro
Alvin F. Zahro Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Pemula yang masih Belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keterlibatan Ayah dalam Mengasuh Anak

6 Oktober 2019   20:29 Diperbarui: 6 Oktober 2019   20:37 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua sibuk bekerja, anak dititipkan ke kakek nenek atau tempat penitipan anak. Begitulah kebanyakan pengasuhan yang terjadi di masa ini. Padahal, semakin banyak waktu yang orang tua habiskan bersama anak-anak, semakin orang tua terbiasa dengan kemampuan mereka yang muncul. Semakin banyak waktu yang orang tua habiskan bersama anak-anak, semakin realistis orang tua akan dapat menilai kapasitas anak dan semakin orang tua sadar akan bakat mereka.

Sebagai orang tua, tidak memiliki kendali sebanyak yang mereka inginkan atas kehidupan anak-anak. Orang tua berharap anak-anak lebih percaya diri. Karena sangat menyakitkan bagi orang tua untuk melihat mereka terluka dan ditolak oleh teman-teman mereka. Orang tua berharap bisa melindungi mereka dari semua itu. Tetapi orang tua tidak bisa. Namun, semakin dekat hubungan yang orang tua miliki dengan anak-anak, semakin besar kesempatan orang tua untuk memberi mereka rasa percaya diri.

Karena itu, orang tua memiliki kesempatan untuk memberikan interaksi yang menantang dan menstimulus untuk anak. Orang tua akan menemukan tidak hanya apa yang mereka sukai, tetapi bagaimana mereka menikmati melakukannya. Sedangkan, Ayah-ayah yang menghabiskan sedikit waktu bersama anak-anak sering meremehkan atau melebih-lebihkan kemajuan perkembangan putra dan putri mereka.

Jika anak nyaman dengan ayah mereka, mereka akan mendekatinya entah itu untuk sekedar bermain, atau meminta bantuan mengerjakan tugas, atau untuk sekedar bertanya hal-hal yang sebenarnya itu sepele. Namun, saat ayah mengetahui dan menghargai manfaat apa yang ia dapatkan ketika berinteraksi dengan anak, maka ayah akan sangat antusias untuk merespon hal yang berkaitan dengan anak. Ayah dan anak akan tau bahwa mereka saling peduli dan saling menyayangi.

Jika anak-anak terpisah dari ayah atau orang tua, mereka akan dibentuk oleh teman-teman dan budaya mereka sendiri. Ini bisa menyebabkan adanya kesejahteraan yang mereka rasakan karena mereka dapat menyelinap keluar atau terlepas dari pengawasan orang tua. Tapi ayah bisa meletakkan dasar yang memungkinkan mereka membuat pilihan yang tepat. Ayah dapat memastikan bahwa mereka merasa dicintai, sehingga mereka tidak mencari perhatian dengan cara yang merusak. Ketika mereka berkonflik dan tidak dapat mengambil keputusan, kita dapat menciptakan hubungan yang mengundang diskusi dan terbuka untuk membantu mencari solusi.

Ayah tidak dapat membatalkan masa kecil anak. Anak tidak akan pernah bisa memilih apa yang pantas dia dapatkan dari ayah mereka sendiri. Tetapi anak akan merasa berada dalam posisi beruntung untuk memastikan bahwa anak memiliki orang tua yang seharusnya ia miliki. Anak telah diberi kesempatan untuk melakukan tugasnya secara berbeda, untuk melakukan tugasnya dengan lebih baik, untuk melakukannya dengan benar juga.

Ketika anak-anak sudah berkembang dengan cepat hingga dewasa, orang tua akan melihat ke belakang dengan takjub dan sayu pada seberapa cepat waktu itu berjalan. "Waktu cepat sekali berlalu, anakku sudah dewasa." "Di mana aku saat mereka tumbuh dewasa?" "Kenapa aku tidak menyadarinya, betapa pentingnya mereka bagiku?"

Ketika ayah tidak ada di samping anak ketika anak tumbuh dan berkembang dengan cepat hingga menjadi anak yang membanggakan, jangan pernah sesali itu lagi. Jangan buang waktu menyalahkan diri sendiri atas apa yang telah dilakukan sebelumnya. Dapat dimengerti bahwa, sejauh ayah belum membangun hubungan yang lebih dekat dengan anak mereka, mereka akan merasa lebih terasing dan mungkin tidak berdaya sekarang. Namun, masih ada hari esok untuk menebus apa yang belum sempat diberikan orang tua untuk anak. Maka cobalah untuk merubahnya dan ikut serta membantunya menyusun masa depannya. Dapat dikatakan pula, berita baiknya adalah belum terlambat ntuk menjadi ayah yang bisa menjadi ayah hebat untuk anak.

Tanggung jawab ayah sebagai orang tua adalah untuk mengasuh anak dan membahagiakan keluarga, untuk membantu anak mencapai potensi yang berkaitan dengannya hingga sukses.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun