Yang perlu kalian ketahui adalah menjadi perantau itu tidak mudah.
Kalian yang belum pernah merantau,
Jangan sekali-kali mengomentari dan mengambil kesimpulan kalau kami adalah orang perantau yang manja dan sebagainya karena selalu menginginkan pulang.
Justru kalian yang hanya berdiam di rumah dan mencari zona aman lah yang harusnya membuka mata.
Kalian tidak tau bagaimana kami mengatur waktu untuk mengurus diri sendiri dan mengurus kuliah.
Kalian tidak tau rasanya ketika sakit dan tidak ada siapa-siapa yang mengurusi dan menemani untuk ke dokter.
Kalian tidak tau rasanya sahur dan berbuka sendirian. Terawih dengan orang lain.
Kalian tidak tau bagaimana kami mengatur uang yg tidak banyak untuk keperluan sehari-hari.
Kalian tidak tau bagaimana rasanya merindukan orang tua yang hanya bisa bertemu setahun cuma beberapa kali.
Rindu berbincang-bincang dengan ayah bunda.
Makan di suapin bunda.
Jalan-jalan ditemani ayah.
Sakit ditemani ayah bunda.
Bagi perantau yang LDR pun.
Tidak ada hari dimana kami bisa tenang membiarkan orang yg kita sayang berada jauh dari pandangan.
Berkomunikasi pun hanya lewat Handphone.
Butuh kesabaran, komunikasi yang baik dan kesetiaan luar biasa untuk bisa bertahan.
Sebagai teman, harusnya kalian tau bagaimana menghargai dan memaklumi.
Kami tidak keberatan saat dia bersama kalian.
Namun jika kalian teman yang baik, kalian pasti tau bagaimana bersikap.
Jadi bagi kalian yang belum merasakan manis pahit tanah perantauan.
Jangan sekali-mengomentari hidup kami.
Jika kalian berkomentar, itu artinya kalian iri dengan kami
Afz 13/5