Bunda, sebagai orang tua, pasti kita sering sekali menyuruh anak-anak untuk belajar. Tetapi taukah bunda apa makna belajar itu sendiri?
Menurut Surya (1985) dalam Hafifah (2013) mengemukakan pengertian belajar sebagai proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Belajar itu sendiri adalah hubungan yang dapat membuat perubahan tingkah laku akibat adanya stimulus dan juga pengulangan yang dilakukan oleh guru (Hafifah, 2013).
Jadi belajar tersebut tidak hanya mengarah kepada buku seperti membaca, menulis, atau menghafal yang ada di dalamnya. Tetapi bunda, perlu kita ketahui bahwa belajar bukan hanya tentang membaca, menulis, menghafal dan mengamati saja, tetapi setiap hal atau proses yang terjadi entah sengaja atau tidak sengaja yang merubah perilaku anak menjadi lebih baik, bukan hanya anak tetapi kita juga termasuk loh, itu berarti mereka sudah melakukan yang namanya belajar.
Nah, berbeda lagi dengan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. sehingga mengupayakan terjadinya interaksi anatara guru dan murid (Hafifah, 2013).
Jadi pembelajaran tidak bisa dilakukan secara individu bun, melainkan adanya guru dan murid seperti yang ada di sekolah. Tidak hanya itu, jika anak melihat dari youtube tentang cara membuat origami, atau bisa juga ketika kita melihat dari youtube seperti cara membuat kue, nah itu juga bisa dimaksud pembelajaran, mengapa? Karena youtube itu adalah sebagai gurunya, itu gampangnya.
Tetapi bun, setiap anak pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda bukan? Ada yang belajar sendiri sudah mengerti, tetapi ada yang membutuhkan pembimbing dulu baru bisa memahami. Nah, itu mengapa setiap anak memiliki model dalam belajar masing-masing tergantung cara mereka menangkap apa yang mereka dapatkan dengan senang, cepat dan mudah
Jadi jangan melarang anak untuk mencari tau sesuatu apa yang tidak dia ketahui selama itu baik. Karena pada dasarnya, anak usia dini memiliki rasa ingin tau yang sangat besar. Mereka akan mencari tau hal-hal yang baru bagi mereka.