Mohon tunggu...
Alvin Kurniawan Hanafie
Alvin Kurniawan Hanafie Mohon Tunggu... Insinyur - Sic parvis magna, greatness from small beginnings

An open minded person and avid gamer, interested to explore data science, psychology, film, new knowledge. Contact : alvinkurniawan87@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Membongkar Strategi Infiltrasi Virus ke dalam Tubuh Manusia

14 Juli 2021   13:31 Diperbarui: 14 Juli 2021   13:37 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus, kata yang sangat familiar terutama di masa pandemi COVID-19. Kata “virus” sudah sering kita dengar di berbagai kesempatan, seperti virus influenza, virus “komputer”, bahkan banyak film dan video game yang mengangkat tema virus outbreak. Pada dasarnya, virus sering dikonotasikan sebagai kata dengan makna negatif.

Kata “virus” berasal dari bahasa Latin yang artinya racun. Dalam biologi, virus didefinisikan sebagai agen penginfeksi yang dapat memperbanyak diri dalam sel hidup. 

Virus bukanlah makhluk hidup, karena itu virus memerlukan inang (host) untuk memperbanyak dirinya yang dikenal dengan istilah replikasi. Salah satu host yang diincar oleh virus yaitu manusia, yang akan dibahas pada artikel ini. 

Virus tak kasat mata karena ukurannya yang sangat kecil. Sebagai perbandingan, ukuran virus lebih kecil sekitar 10.000 kali daripada sebutir garam. Struktur virus dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. 

Struktur virus (sanitized.com)
Struktur virus (sanitized.com)

Virus memiliki envelope sebagai media yang membantu virus untuk menyatu dengan sel host. Protein coat berfungsi sebagai cangkang pelindung material genetik virus dari gangguan, misalnya enzim yang dapat mencerna virus tersebut. 

Virus memiliki material genetik berupa DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid). Material genetik inilah yang digunakan virus untuk menginfeksi host. Tidak seperti manusia, virus hanya dapat memiliki salah satu material genetik saja antara DNA atau RNA. 

Untuk menempel dengan sel host, virus menggunakan bagian “Spikes”. Apabila spikes virus cocok dengan bagian penerima (receptor) sel host, maka sel host akan menerima virus tersebut untuk masuk ke dalam sel. Tidak semua virus memiliki bagian envelope. Virus yang tidak memiliki bagian envelope dikenal dengan istilah non-enveloped virus

Bagaimanakah strategi virus untuk menginfeksi manusia? 

Tubuh manusia tersusun dari banyak sekali sel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik untuk menyokong kehidupan kita, salah satunya yaitu untuk membentuk protein, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang sudah sangat sering kita dengar. 

Sama seperti virus, sel manusia juga memiliki material genetik yang digunakan sebagai “kode” bagi sel untuk membuat protein yang spesifik yang bermanfaat bagi tubuh.

Strategi utama dari virus yaitu melakukan infiltrasi ke dalam sel yang kita miliki, kemudian menyabotase fungsi sel host dalam pembentukan protein, sehingga virus dapat memanfaatkan sel manusia untuk memperbanyak dirinya. 

Skema utama infiltrasi virus dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. 

Skema infiltrasi virus ke tubuh manusia (www.britannica.com)
Skema infiltrasi virus ke tubuh manusia (www.britannica.com)

Mula-mula, virus dari lingkungan akan memasuki sel tubuh kita. Virus memerlukan “gerbang masuk” untuk menyerang manusia, contohnya dari sistem pernapasan, luka terbuka, dan gigitan serangga. Virus yang berhasil masuk ke dalam sel kemudian akan melepaskan protein coat miliknya untuk mengeluarkan material genetik milik virus tersebut. 

Material genetik yang telah dilepaskan oleh virus kemudian akan bergabung dengan material genetik yang ada di tubuh kita. Intervensi dari material genetik virus membuat sel “keliru” dalam menjalankan fungsinya. 

Sel yang telah disabotase oleh virus akan mulai berfungsi sebagai “pabrik” untuk memproduksi virus-virus baru. Hal ini dikarenakan sel mencoba untuk memproduksi protein sesuai fungsinya, namun hasil proteinnya malah menjadi material virus, karena material genetik milik sel untuk membentuk protein tersebut sudah terkontaminasi dengan material genetik virus.

Setelah virus-virus baru diproduksi, virus akan keluar dari sel dan mulai menjangkiti sel sehat lainnya sebagai salah satu taktik virus untuk semakin memperbanyak dirinya. 

Selain penyebaran virus yang terjadi di dalam tubuh manusia, virus juga memiliki strategi untuk menyebarkan diri ke host lainnya. Misalnya, saat kita bersin ketika terjangkit flu, sekitar 20.000 partikel virus akan keluar dari tubuh kita dalam bentuk droplet. Virus akan mudah menyebar kepada manusia lain yang menghirup/menyentuh droplet tersebut. 

Every cloud has a silver lining. Meskipun virus memberikan banyak sekali efek negatif pada manusia, kita dapat mengambil sisi positif dari keberadaan virus. Kita sebagai “host” dari virus haruslah lebih termotivasi untuk mempersenjatai diri kita terhadap serangan virus, yaitu dengan berolahraga secara teratur, memakan makanan bergizi, menggunakan masker, dan selalu menjaga kebersihan. 

Tanpa keberadaan virus sebagai ancaman, sangatlah menggoda bagi kita untuk lalai dalam menerapkan pola hidup sehat yang mengakibatkan tubuh kita menjadi mudah terpapar penyakit. Marilah kita bersama menjaga kesehatan sebagai bentuk pertahanan terhadap virus.

Sumber:

wsj. Diakses pada tanggal 12 Juli 2021, pukul 18.00

livescience. Diakses pada tanggal 12 Juli 2021, pukul 18.33

britannica. Diakses pada tanggal 12 Juli 2021, pukul 18.47

ncbi. Diakses pada tanggal 13 Juli 2021, pukul 19.02

ncbi. Diakses pada tanggal 13 Juli 2021, pukul 19.29

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun