Film KKN di Desa Penari ini didasari oleh kisah nyata yang diangkat dari " Thread " twitter yang viral pada tahun 2019 dan produser terkenal yang bernama Manoj Punjabi, film KKN di Desa Penari adalah sebuah film horor Indonesia yang fenomenal. Poster pada film ini juga tidak dibuat sama dengan poster-poster film pada umumnya, Manoj Punjabi sebagai produser film MD Pictures menyatakan dalam keterangan persnya bahwa poster film KKN di Desa Penari adalah poster film pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai, sehingga audiens bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dari poster film ini. Untuk itu seperti yang dijelaskan oleh Manoj Punjabi kepada viva.co.id setiap pengunjung bioskop dapat melakukan scanning terhadap QR Code yang ada di poster film KKN di Desa Penari pada setiap bioskop yang menayangkannya. QR Code tersebut akan terkoneksi pada sebuah filter di Instagram, dan hasilnya bila diarahkan kamera ke poster film tersebut akan menunjukkan ular di poster film tersebut muncul dan bergerak seperti nyata yang diiringi dengan backsound horor dari film KKN di Desa Penari.
 Penelitian ini bermaksud mengungkap pemaknaan dari poster film KKN di Desa Penari dengan teori analisis semiotika model Charles S Pierce melalui pendekatan tiga elemen utama yaitu tanda, objek, dan interpretasi, serta menggunakan paradigma kritis dalam menelaah, mengkaji dan menganalisis data-data yang dikumpulkan dari pengamatan, dokumentasi dan studi kepustakaan terkait dengan obyek penelitian. Penayangan film KKN di Desa Penari sudah sangat dinantikan oleh banyak pihak. Film ini sudah berulang kali mengalami penundaan penayangan karena covid-19 masih sangat tinggi dan di berlakukannya PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ).
Akhirnya film KKN di Desa Penari mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai pada hari Sabtu, 30 April 2022 hingga 17 Juni 2022 serta mendapatkan tanggapan yang positif, sehingga film ini disaksikan sebanyak 9.231.578 penonton. Menariknya. Film KKN di Desa Penari akan menayangkan film tersebut dalam dua versi, yakni Uncut dan Cut. Bagi anak yang berusia dibawah 17 tahun bisa menonton di versi Cut, dan bagi anak yang berusia 17 tahun keatas bisa menonton di versi Uncut
Film ini berhasil disusun rapih oleh Awi Suryadi selaku sutradara dan dikemas secara khas MD Pictures dengan kualitas yang tajam dan sound effect yang keren. Dalam pembuatan film ini banyak artis bertalenta hebat yang mengisi peran seperti : Tissa Biana sebagai Nur, Aghniayi Haque sebagai Ayu, Adinda Thomas sebagai Widya, Achmad Megantara sebagai Bima, Calvin Jeremy sebagai Anton, dan Kiki Narendra sebagai pak Prabu dan masih banyak yang lainnya.
Film KKN di Desa Penari menyajikan alur cerita yang relevan dengan kehidupan pemuda, khususnya film ini menceritakan tentang 6 mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Desa Penari. Ada salah satu mahasiswa yang mempunyai khoddam pelindung dalam tubuhnya yang Bernama Mbah Dok yang bisa menjaga ia dari Badarawuhi. Film KKN di Desa Penari memicu berbagai antusiasme masyarakat, khususnya generasi muda. Pada tahun 2019, kisah misteri KKN di Desa Penari telah  menyebar luas di berbagai kalangan dan menjadi trending di Twitter, Youtube, dan sosial media lainnya.
Film KKN di Desa Penari dihari pertama tayang berhasil tembus 315.486 penonton, selain itu Awi Suryadi selaku sutradara  mengucapkan terimakasih pada akun insatgramnya. Suksesnya film KKN di Desa Penari telah menggeser urutan salah satu posisi film terlaris yaitu, Avenger Age Of Ultron dikarenakan film KKN di Desa Penari memiliki alur cerita yang sesuai dengan kehidupan nyata 6 mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan KKN semasa di Perguruan Tinggi.
Rumornya MD Pictures akan merilis versi Extended dari film tersebut, Manoj Punjabi berkata bahwa ia belum bisa menjawab apakah benar akan merilis versi Extended. Alasan Manoj Punjabi ingin merilis versi Extended adalah ia ingin menampilkan suatu adegan yang lain dari film tersebut. Jadi, kapan MD Pictures merilis versi Extended? Kita tunggu saja yah
