Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALFA ROHMATIN
MUHAMMAD ALFA ROHMATIN Mohon Tunggu... Home Inspiration

JURUSAN : Hubungan Internasional KAMPUS: UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Indonesia dalam Krisis Myanmar Pasca Kudeta 2021: Diplomasi Kontemporer dalam Lingkup Regional

11 Mei 2025   17:15 Diperbarui: 11 Mei 2025   17:15 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembentukan utusan khusus

  • Kunjungan utusan khusus ke Myanmar.

  • Hal ini merupakan inisiatif diplomatik substansial yang mencerminkan upaya kolektif ASEAN untuk mengatasi krisis internal di negara anggota ASEAN. Konsensus ini terus mendukung upaya-upaya diplomasi ASEAN untuk menyelesaikan krisis secara bertahap.

    Indonesia menyeimbangkan antara prinsip non-intervensi ASEAN dan kebutuhan untuk menanggapi pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Myanmar. Krisis ini memiliki dampak besar terhadap seluruh kawasan, seperti masyarakat terpaksa terusir dari rumah mereka dan perbatasan yang tidak stabil.

    Diplomasi Indonesia lebih berfokus pada metode mengambil pandangan jangka panjang dan komitmen terhadap rekonsiliasi nasional dan transisi damai menuju demokrasi yang inklusif di Myanmar.

    Selain itu, Indonesia memainkan peran penting dalam penggalangan solidaritas internasional baik di kawasan Asia Pasifik maupun dalam skala global. Dalam berbagai forum internasional, termasuk Dewan HAM PBB dan G20, Indonesia telah menekankan pentingnya penegakan hak asasi manusia dan memfasilitasi transisi demokrasi di Myanmar.

    Selain itu, Indonesia juga telah mendorong pengiriman bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management). Namun, akses ke lapangan masih terbatas karena ketatnya pengawasan yang dilakukan oleh militer Myanmar.

    Sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi, Indonesia menyadari bahwa krisis di Myanmar merupakan ancaman bagi legitimasi dan kredibilitas ASEAN sebagai komunitas politik yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip hukum dan demokrasi internasional. Oleh karena itu, Indonesia terus mendorong ASEAN untuk mengadopsi pendekatan yang efektif dalam menangani konflik di Myanmar. Indonesia mendorong ASEAN sebagai pengamat dan fasilitator aktif dialog yang inklusif dan berkelanjutan.

    Melalui peran diplomasi yang konsisten dan pendekatan berbasis dialog, Indonesia berupaya menjaga keseimbangan antara prinsip non-intervensi dan tanggung jawab moral terhadap situasi kemanusiaan dan demokrasi di kawasan.

    Indonesia terus menunjukkan kepemimpinannya dalam isu konflik di Myanmar, terutama ketika Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023. Dalam kapasitas ini, Indonesia memimpin pertemuan tingkat tinggi dan melakukan diplomasi senyap dengan berbagai pemangku kepentingan di Myanmar.

    Terbukti bahwa Indonesia secara proaktif telah memulai komunikasi dengan pemerintah junta. Selain itu, Indonesia pada saat yang sama menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok oposisi sipil, termasuk NUG (National Unity Government of Myanmar) dan komunitas internasional serta PBB.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun