Raka:
"Benar. Kalau memang ada masalah dengan Dito, seharusnya Bima menyampaikan secara jujur, bukan berpura-pura baik."
Andi:
"Ya, saya jadi berpikir. Jangan-jangan tanpa kita sadari, kita juga pernah melakukan hal serupa."
Sinta:
"Karena itu kita harus berhati-hati. Lebih baik jujur meskipun terasa pahit, daripada terlihat manis tetapi penuh kepalsuan."
Percakapan tersebut menunjukkan betapa mudahnya sifat munafik menyelinap dalam pergaulan sehari-hari, bahkan terkadang tanpa disadari oleh pelakunya.
* Dampak Buruk Sifat Munafik
Sifat munafik membawa banyak dampak negatif, baik bagi individu maupun masyarakat, di antaranya:
1.Hilangnya kepercayaan. Sekali seseorang dikenal munafik, orang lain akan sulit mempercayainya kembali.
2.Rusaknya hubungan sosial. Sikap munafik dapat memicu perpecahan, kebencian, serta hilangnya rasa saling menghargai.
3.Menimbulkan keresahan batin. Hidup dalam kepura-puraan membuat seseorang tidak pernah benar-benar tenang, karena harus selalu menutupi kebohongan.
4.Merugikan diri sendiri. Dalam jangka panjang, orang munafik akan terasing dari lingkungannya.
* Upaya Menghindari Kemunafikan
Untuk terhindar dari sifat munafik, setiap individu perlu melakukan beberapa hal, yaitu:
*Membiasakan diri berkata jujur. Kejujuran adalah dasar dari kepercayaan.
*Menepati janji. Jika tidak mampu menepati, lebih baik tidak berjanji sejak awal.
*Menjaga amanah. Segala bentuk kepercayaan harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.
*Menyamakan ucapan dan perbuatan. Apa yang dikatakan harus sesuai dengan tindakan nyata.
Sifat munafik merupakan sifat tercela yang sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan. Sifat ini tidak hanya menurunkan kepercayaan orang lain, tetapi juga merusak hubungan sosial dan menimbulkan kegelisahan batin. Firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 145 serta hadis Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa kemunafikan merupakan dosa besar dengan ancaman yang sangat berat.
Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk senantiasa berusaha menjauhi sifat munafik dengan cara membiasakan kejujuran, menepati janji, serta menjaga amanah. Menjadi pribadi yang jujur dan konsisten memang tidak selalu mudah, namun jauh lebih mulia daripada hidup dalam kepalsuan. Dengan demikian, kita dapat menjadi manusia yang berintegritas, dipercaya, dan bermanfaat bagi sesama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI