Mohon tunggu...
Widyanarto Wibowo
Widyanarto Wibowo Mohon Tunggu... Gigolo -

Saya menyukai forensik data makroekonomi, spekulan mata uang, belajar banyak dari manajer investasi lulusan MIT, para bankir Goldman Sachs NY, turing motor, dan penyuka parfum Armani. Saya ingin menjelaskan tren makroekonomi dengan data historis serta bahasa yang sederhana dan semoga mudah dipahami pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Money

Seberapa Dekat Indonesia dengan Resesi? Lihat Tren Penjualan Ritel

9 Agustus 2018   18:35 Diperbarui: 9 Agustus 2018   18:35 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.supercheats.com

Setelah dalam dua tulisan sebelumnya saya memperlihatkan bagaimana korelasi dua leading indicator makroekonomi yaitu inflasi inti dan Agregat pertumbuhan uang beredar atau M2 money supply, yang sayangnya juga masih memperkuat bahwa pelemahan dari tren yang ada dari yang akan ditunjukkan disini ialah tren di Pertumbuhan Penjualan Ritel sebagai lagging indicator  atau retail sales year on year. BI menurunkan laporan terbaru dengan gimmick "Pertumbuhan Ritel kembali normal". Well let see the trend buddy..

Investing.com/Indonesia Retail Sales
Investing.com/Indonesia Retail Sales
Seperti jelas terlihat angka terakhir pertumbuhan di laporan pasca lebaran adalah " normal" 2,3%..hal tersebut bagi saya adalah new lower low angka rataan terendah baru!, dan itupun terjadi setelah pemerintah mengucurkan 37 triliun stimulus berupa thr, tunjangan gaji..bla bla..dan ding..jika ditotal dengan lebaran hanya 8%(2 bulan) saja, lebih dekat mana angka 2% dengan 0% tentu lebih mendekati resesi daripada normal. But but..hey..lets pretend that's new normal.

Thanks for reading.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun