Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selalu Baik dan Baik Saja!

22 Maret 2016   20:19 Diperbarui: 22 Maret 2016   20:23 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketegasan dalam hidup itu sangat penting terutama ketika dihadapkan pada pilihan. Mau jujur atau culas? Kadang masih banyak yang susah memutuskan. Kebanyakan masih berpendapat – naïf; mumpung kagak ada nyang ngeliat! Kapan lagi? Sikat dulu, urusan belakangan! Itu semua sikap dan tindakan yang keliru! Suerrr! Ingat-ingat baik-baik! Suara Kampreto Kelelawar memenuhi Komunitas Kita yang penuh hadirin antusias. Semua tertuju pada yang dikatakan pasangan Lawapaniki dan Kampreto yang rapih dalam mengambil sikap saat sulit seperti memilih kebaikan dan kebatilan!

Komunitas Kita setia pada hal mendasar seperti ini. Untuk apa? Agar tiap individu memiliki landasan kokoh dalam menentukan sikap untuk memilih. Fakta di lapangan membuktikan banyak terjadi penyimpangan gara-gara permisif dan kurang tegas! Ketegasan untuk memilih kebaikan dan sikap baik yang mewujud dalam tindakan baik adalah mutlak! Ada risiko dan konsekuensinya? Ya pasti! Misalnya akan sepi teman – sementara waktu. Maksudnya? Ketika lingkungan belum kondusif, perilaku tegas atas nama kebaikan ini akan ditinggalkan. Tinggal bagaimana konsistensi pelaku apakah setia? Pertaruhannya adalah individu yang bersangkutan. Kembali Komunitas Kita terdiam. Meresapkan yang didiskusikan. Benar yang dikatakan; meskipun sulit dan berat ketika dijalankan.

Komitemen yang kuat dari individu bisa tumbuh ketika ada kebulatan tekad. Nah hal inilah yang sedari kecil dibiasakan ditumbuhkan di sini. Kembali ke hal biasa dan standar: keluarga jadi ajang istimewa tempat pembenihan bibit unggul guna jadi individu berkarakter. Arah yang jelas ini jadi sikap dasar Komunitas Kita. Hasilnya sudah mulai nyata. Keluarga-keluarga mulai berani ambil sikap berkomitmen untuk kebaikan saja. Dengan komunikasi terbuka, orangtua jadi pemandu untuk anak-anak yang masih dalam pengampuan. Yang sudah dewasa, sejajar jadi narasumber yang sama untuk kebaikan mulai dari rumah dan ke mana-mana. Semula ini sulit dan terasa mustahil! Akan tetapi seiring berjalan waktu dan terus dijalankan; hasil mulai nampak. Memang kesetiaan itu berproses.

Saatnya mendengarkan suara hati…

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun