Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Demi Waktu (15) Tukang Jahit Sepatu Pinggir Jalan dan Aku

16 Mei 2022   23:27 Diperbarui: 16 Mei 2022   23:47 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau masih ada ciri tradisionalnya tetapi gelo kecewa hinggapi rasa hatiku.

"Manut, sebagian sudah pindah ke pasar yang baru, sebagian beahan disini"katanya lagi padaku.

"Beberapa mbok bakul jajanan tradisional sudah banyak yang tidak bisa aku temui lagi"

"Nggih mas, sampun sami pindah kalih pensiun"

"Pensiun?"

"Tua, dan meninggal"

Aku baru tahu dan inilah realita pasar tradisional tergusur pelan tapi pasti oleh pasar modern saat ini.

Sepi

Aku melihat penjahit tua itu dengan seksama dulu di dekatnya ada penjual lele yang sekarang entah kemana perginya.

"Pun dangu, sudah lama penjual lele semua pergi "

"Kapan?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun