Belajar  lewat dekrit 5 juli 1959
Langkah besar yang di lakukan oleh Soekarno kembali ke UUD 1945. Sebuah keputusan juga untuk membubarkan konstitiate (MPR) kala itu sebuah keputusan yang sulit dan kontrovesi. Saya menulis dengan garis bawah kembali ke UUD 1945 itulah  tindakan visioner pemimpin sejati Itulah sebabnya nama besar bung Karno tidak bisa kita lupakan.Â
Maju mangan istilah itulah yang pernah bapak dan ibu guru ku sewaktu saya sekolah dasar membuktikkan bahwa kepentingan tentang masalah undang-undang dasar kita sejak dulu selalu di persoalkan oleh golongan, partai atu sekelompok petulang politik tertentu adalah benar adanya.
Belajar dari dekrit
RUU HIP yang kontrovesial lepas dari polemik yang ada ternyta  RUU ini tidak mendengar usul dan pendapat dar rakyat yang  itulah  kesalahan fatal karena RUU ini berasal dari atas sehngga tidak menampung aspirasi rakyat kebanyakan dan terlepas dari kontroversi silang pendapat sebaiknya belajarlah sejarah bila ingin memutuskan sebuah keinginan yang  bahwa RUU tersbut di undangkan kepada masyarakat umum makan harus lebih teliti dan juga harus menampung aspirasi dari semua lembaga dan parpol dan anak bangsa lainya
Belajar sejarah
Intinya di tengah pandemi ini seyogyanya kita arif buatlah RUU yang urgen  dan hindari apa itu kegaduhan politik  yang imbasnya pada rakyat juga, tetap NKRI dan Pancasil a maka itulah kita harus belajar sejarah dari yang pernah ada bila memutuskan sesuatu harus demi rakyat  dan bangsa ini. Sekali belajar memutuskan tanpa kontrovesi.