Mohon tunggu...
Alrisa Setiowati
Alrisa Setiowati Mohon Tunggu... CV TRAINING INDONESIA

Manager Keuangan PT Sinergi Membangun Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengatur Waktu: Bukan Sekedar Disiplin, Tapi Seni Menjalani Hidup

19 Agustus 2025   12:14 Diperbarui: 19 Agustus 2025   12:14 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Time Management (Sumber: Freepik)

Seringkali kita merasa waktu 24 jam sehari itu tidak cukup. Rasanya baru saja bangun, tiba-tiba sudah malam lagi, dan pekerjaan atau rencana yang kita susun masih berantakan. Akhirnya, kita jadi merasa dikejar-kejar waktu. Padahal, semua orang punya jatah waktu yang sama, bedanya ada di cara kita mengelola waktu itu.

Banyak orang salah paham, menganggap manajemen waktu itu artinya hidup harus kaku dan terprogram seperti robot. Padahal, sebaliknya. Dengan menguasai seni mengatur waktu, kita justru bisa lebih santai, karena tahu kapan harus serius kerja, kapan bisa rileks, dan kapan bisa meluangkan waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting. Saya sering mencoba berbagai cara, dan beberapa tips sederhana ini paling terasa dampaknya. 

1. Kenali Ritme Pribadi, Bukan Ikut-ikutan

Tips yang paling sering saya dengar adalah "bangun pagi biar produktif". Tapi, bagaimana kalau kamu memang bukan orang yang produktif di pagi hari? Tiap orang punya "jam emas" sendiri. Ada yang otaknya lebih jernih saat subuh, ada juga yang justru "melek" dan penuh ide saat malam hari. Jujur pada diri sendiri, kenali kapan energi dan fokusmu paling tinggi. Setelah tahu, alokasikan pekerjaan yang paling berat di jam-jam itu. Jangan paksakan diri mengikuti ritme orang lain.

2. Fokus pada yang Paling Penting, Sisanya Nanti Saja

Seringkali kita terlalu banyak membuat daftar "to-do list" sampai-sampai bingung harus mulai dari mana. Akhirnya, kita malah menghabiskan waktu untuk pekerjaan sepele yang sebenarnya bisa ditunda. Coba ambil satu atau dua pekerjaan yang paling krusial hari itu, selesaikan, baru beralih ke yang lain. Sederhananya, prioritaskan apa yang benar-benar penting dan mendesak. Kalau ada permintaan dari orang lain yang mengganggu fokus, jangan sungkan untuk menolaknya dengan sopan.

3. Istirahat Itu Bagian dari Proses, Bukan Hukuman

Kita sering berpikir, semakin lama kita kerja tanpa henti, semakin cepat semua selesai. Kenyataannya, justru sebaliknya. Otak kita butuh jeda. Kalau dipaksa terus-menerus, hasilnya malah tumpul dan gampang lelah. Coba sesekali terapkan teknik seperti Pomodoro kerja fokus 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Atau, luangkan waktu untuk hal-hal non-pekerjaan seperti tidur yang cukup, makan siang dengan tenang, atau sekadar jalan kaki santai. Produktivitas jangka panjang datang dari tubuh dan pikiran yang segar.

4. Evaluasi Singkat Setiap Hari

Sebelum tidur, coba luangkan waktu 5-10 menit untuk melakukan evaluasi sederhana. Pikirkan, "Hari ini, apa saja yang sudah berhasil saya capai? Apa yang masih tertunda?" Dan yang paling penting, "Kenapa tertunda dan apa yang bisa saya perbaiki besok?" Kebiasaan kecil ini akan membuat kita lebih sadar bagaimana kita menghabiskan waktu dan membantu kita merencanakan hari berikutnya dengan lebih baik.

Mengelola waktu bukan cuma soal membuat jadwal, tapi juga soal mengenali diri sendiri, tahu batasan, dan belajar bersikap fleksibel. Pada akhirnya, tujuannya bukan untuk membuat hidup kita sibuk, tapi untuk memastikan kita bisa menikmati setiap momen baik saat bekerja maupun saat bersantai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun