Jika tidak memiliki ruang bawah tanah atau lantai dasar, carilah tempat perlindungan di bagian dalam rumah yang terletak jauh dari dinding luar. Gunakanlah pelindung tambahan seperti meja, kasur, atau benda berat lainnya untuk melindungi diri dari puing-puing dan serpihan yang berterbangan.
3. Hindari Kaca dan Benda yang Rapuh:
Saat terjadi angin tornado, jauhkan diri dari jendela, kaca, dan benda-benda yang dapat pecah. Pecahan kaca dapat menjadi bahaya yang serius selama bencana tornado. Carilah tempat yang aman di dalam ruangan dan hindari benda-benda yang dapat jatuh atau terbang.
4. Perhatikan Peringatan Dini:
Selalu perhatikan peringatan dan informasi cuaca dari sumber yang terpercaya. Jika ada peringatan akan terjadi bencana angin tornado, segera cari perlindungan dan ikuti petunjuk evakuasi yang diberikan oleh otoritas setempat. Jangan mengabaikan peringatan cuaca dan selalu siap siaga.
5. Tetap Tenang dan Jangan Panik:
Hal yang paling penting adalah Selalu tetap tenang dan ikuti instruksi penyelamatan dengan cermat. Panik hanya akan memperburuk situasi.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam dan memperkuat persiapan menghadapi fenomena cuaca ekstrem. Sementara itu, para peneliti dan ahli cuaca diharapkan dapat melakukan studi mendalam tentang kejadian ini untuk lebih memahami faktor-faktor yang memicu tornado di daerah yang jarang terjadi fenomena semacam ini.
Dengan demikian, kejadian tornado pertama di Indonesia tepatnya di Rancaekek, Bandung pada tahun 2024 ini tidak hanya meninggalkan jejak kerusakan, namun juga menjadi pengingat bagi kita semua akan kekuatan alam yang tak terduga dan menjadi titik awal bagi perubahan sikap dan kesiapsiagaan serta kewaspadaan masyarakat terhadap fenomena cuaca ekstrem di kemudian hari.
