Mohon tunggu...
Alrid Ramadhan
Alrid Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030071 UIN Sunan kalijaga

gabut

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pacaran Setelah Menikah?

20 Februari 2024   08:03 Diperbarui: 20 Februari 2024   08:20 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: suara.com

Hai Alfams, pacaran setelah menikah seringkali dianggap sebagai hal yang tidak penting atau bahkan tidak relevan dalam hubungan pernikahan. Namun, pada kenyataannya, memelihara hubungan romantis setelah menikah memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat ikatan antara pasangan suami istri. Pacaran setelah menikah menciptakan ruang untuk kedekatan emosional, komunikasi yang sehat, dan keintiman yang mendalam, yang semuanya merupakan fondasi dari hubungan yang bahagia dan langgeng.

Salah satu hal yang perlu dipahami tentang pacaran setelah menikah adalah bahwa hal itu membutuhkan usaha dan perhatian yang sama seperti saat pacaran sebelum menikah. Banyak pasangan menikah cenderung terjebak dalam rutinitas sehari-hari, tuntutan pekerjaan, dan tanggung jawab keluarga, sehingga seringkali mengabaikan kebutuhan akan waktu khusus bersama pasangan. Pacaran setelah menikah bukanlah sesuatu yang otomatis terjadi, melainkan suatu pilihan sadar untuk tetap merawat hubungan romantis.

Salah satu cara untuk mempraktikkan pacaran setelah menikah adalah dengan membuat waktu khusus untuk pasangan. Ini bisa berupa kencan malam, liburan bersama, atau bahkan sekadar jalan-jalan santai di akhir pekan. Penting untuk menetapkan waktu untuk berdua tanpa gangguan dari pekerjaan atau urusan rumah tangga. Dengan cara ini, pasangan dapat fokus untuk saling mendengarkan, berbicara secara terbuka, dan menikmati kebersamaan tanpa distraksi.

Selain itu, komunikasi yang terbuka dan jujur juga merupakan elemen kunci dalam pacaran setelah menikah. Pasangan perlu merasa nyaman untuk saling berbagi perasaan, harapan, dan kekhawatiran mereka. Dalam suasana yang saling mendukung, komunikasi yang sehat membantu memperkuat ikatan emosional antara suami dan istri. Hal ini juga membantu mencegah terjadinya kesalahpahaman atau ketegangan yang dapat merusak hubungan.
 
Keintiman fisik juga merupakan bagian penting dari pacaran setelah menikah. Meskipun kehidupan seksual bisa berubah seiring berjalannya waktu, penting untuk tetap menjaga keintiman fisik dalam hubungan. Hal ini bisa berupa kebersamaan dalam kegiatan fisik seperti berpelukan, berciuman, atau bahkan sekadar sentuhan lembut di saat-saat yang tepat. Keintiman fisik memperkuat ikatan antara suami dan istri, menciptakan rasa kepercayaan dan keamanan dalam hubungan. Mimin sudah merangkum Manfaat dari pacaran setelah menikah sebagai berikut.

Manfaat Pacaran Setelah Menikah


Pacaran setelah menikah dapat memberikan beberapa manfaat bagi pasangan yang telah sah di mata agama maupun negara. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

1. Kebebasan dalam Berhubungan
Setelah menikah, pasangan dapat merasakan kebebasan dalam melakukan apa saja bersama tanpa takut dosa. Tidak ada lagi cibiran dari orang mengenai gaya pacaran karena telah resmi menjadi suami atau istri.

2. Memperkuat Hubungan
Pacaran setelah menikah dapat memperkuat hubungan antara suami dan istri. Hal ini karena pacaran setelah menikah dapat berfungsi untuk memperkuat hubungan yang dimiliki, menjadikan hubungan selalu romantis dan hangat.
 
3. Menyatukan Visi Masa Depan
Tahap berpacaran setelah menikah menjadi waktu yang tepat untuk berdiskusi mengenai visi masing-masing pasangan tentang masa depan setelah menikah, seperti rencana ke depan, bagaimana menghadapi kehidupan setelah menikah, dan bagaimana jika sudah memiliki anak.
 
Dalam konteks Islam, pacaran setelah menikah dapat dianggap sebagai proses taaruf, yaitu proses menentukan pasangan hidup dengan cara berkenalan yang merupakan langkah awal sebelum menikah. Dalam Islam, pacaran sebelum menikah tidak dianjurkan karena termasuk perbuatan yang dilarang, namun proses taaruf dapat memberikan kesempatan untuk saling mengenal sebelum menikah.

Dalam Islam, pacaran sebelum menikah tidak dianjurkan karena termasuk perbuatan yang dilarang, namun proses taaruf dapat memberikan kesempatan untuk saling mengenal sebelum menikah.

Dalam Islam, pacaran sebelum menikah tidak dianjurkan karena termasuk perbuatan yang dilarang, namun proses taaruf dapat memberikan kesempatan untuk saling mengenal sebelum menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun