Mohon tunggu...
Agung Laksono
Agung Laksono Mohon Tunggu... Guru - Putune mbah nun

Tulisanku terkadang kontradiksi dari yang kita imani sebagai norma selama ini tapi sebenarnya itu hanya sebuah paradoks yang merepresentasikan kehidupan dari sudut pandang yang jarang dilirik, memaknai peristiwa bukan sekedar menceritakan kejadian. Agung Laksono

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Homo Educandum dan Bulan Ramadan

14 Mei 2019   23:52 Diperbarui: 15 Mei 2019   00:16 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Homo Educandum  dan Bulan Ramadhan

Pengertian manusia  berbagai macamnya termasuk adalah makhluk homo educandum  ( manusia yang wajib dididik ). Bagaimana ramdhan  sebagai  lembaga atau universitas kehidupan  ajang menggugurkan kewajiban sebagai  eorang  yang berhak menerima pendidikan.

Tujuan dari sebuah pendidikan adalah memanusiakan manusia, maksudnya adalah meninggikan sifat awalnya berupa fitrahi yang diberikan oleh tuhan.  Manusia diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya di surah at tin ayat 04. Tapi bisa berada dalam titik yang paling rendah hina bahkan melebihi binatang.  

Pendidikan  jangan sampai disempitkan secara pengertian yakni pendidikan formal seperti sekolah yang harus membayar spp dan dibatasi oleh sekat ruang  dan strata kelas. Ramdhan adalah bulan suci yang didalamnya ummat islam diwajibkan untuk berpuasa menahan diri, dari rasa lapar, dahaga dan angkara murka.

Setiap hari kita selalu di suapi oleh media bahwa manusia semakin brutal merampas hak milik orang lain, perebutan kekuasaan  yang tak kunjung habis yang menyita waktu  dan emosi rakyat. Disisi bagian indonesia lain, kerasukan kerakusan untuk merusakan lingkungan sebakin menjadi-jadi , mengambil hak habitat hidup flora dan fauna. Mencemari ekosistem darat dan laut dan semuanya berdalil untuk pembangunan.  

Kita tak sadar diceburkan dalam dialektika atau cara berpikir yang runyam bagaimana mungkin pembangun untuk rakyat tapi mengorbankan sebagian rakyat lainnya. Sebagai contoh kasus penambangan semen dan  alih fungsi lahan pertanian.  

Bangsa ini masih perlu banyak belajar bagaiman manajeman Sumber Daya Alamnya dan Sumber Manusianya walaupun dia sudah bergelar profesor sekalipun, mereka tetap membutukan belajar dan dididik sebagai wujud manusia yang manusiawi .
Bulan ramdhan mendidik manusia dengan tiga hal :

Pertama, pada  aslinya seseorang wajib untuk berpuasa untuk  menahan laku cela diri, atau istilah lainya adalah tirakat. Siapapun harus tinggal dalam batas-batas tertentu, tidak boleh membiarkan setiap individu berbuat bebas sehingga menimpakan kerugian bagi manusia lainnya.   fungsi dari batasan untuk menjaga manusia itu sendiri bukan membatasi  geraknya. 

Puasa adalah satu sistem peraraturan yang solid untuk menyekat setan dari godaan-godaan mungkar. Puasa adalah solusi terbaik dari suatu negeri yang sudah tidak tau batas kewajaran sebagai manusia sebagaimana pemuda yang tak mampu menahan hasrat biologis namun belum bisa menikah maka berpuasa kata nabi karena itu adalah perisai.

Kedua, Bulan ramdhan adalah pendidikan untuk mengembalikan naluri manusia sebagai manusia sosial bermasyarakat, bulan ini sebagai pembelajaran untuk  mengakrabkan antara si dhuafa dan si kaya yang selama ini dipisahkan oleh jurang kesenjangan ekonomi . sekarang mereka memiliki persamaan lapar dan dahaga walaupun sebenarnya persamaan itu tidaklah sama karena dhuha meratapi kelaparan setahun penuh sedangkan orang kaya hanya sebulan itupun dilampiaskan makan secara berlebihan setelah berbuka. 

Berawal dari merasakan lapar yang sama diharapkan nanti akan muncul kepedulian dan kasih sayang sebagai sesama manusia bertuhan.  bersambung
Jn

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun