Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dahlan Iskan, Anies, dan Ahok tentang IKN di Kaltim

29 Agustus 2019   10:25 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:32 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potensi Wisata IKN Baru Indonesia. Dokpri

Siapa yang tidak kenal dengan Dahlan Iskan? Mantan Menteri BUMN yang dulunya juga aktivis mahasiswa serta pernah juga menjadi wartawan di Kalimantan Timur.

Beberapa hari yang lalu ada Mantan Peneliti Kementerian Keuangan yang share artikel Dahlan Iskan (DI). Artikel yang apik dan mengalir secara mulus menceritakan banyak hal tentang Calon Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia di wilayah Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Berbagai media juga sarat dengan pemberitaan tentang  Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta. Posisi Anies sebagai Gubernur dari provinsi yang akan ditinggalkan memiliki magnit tersendiri untuk diberitakan. Selain itu, posisi Anies sebagai pendukung PrabowoSandi dan cukup berseberangan dengan JokowiMarufAmin dalam Pilpres yang baru lalu selalu menarik perhatian publik. 

Tak kalah serunya pemberitaan tentang Ahok BTP mantan Gubernur DKI Jakarta. Ucapan-ucapan tentang IKN tersebut dari saingan Anies dalam Pilkada DKI Jakarta 2018 banyak menghiasi head lines media. 

Pandangan dari mereka bertiga itu, Ahok , Anies, dan DI memang sangat menarik dan menggelitik untuk diresapi dan didiskusikan lebih lanjut. Hentakan pertama dari tulisan DI adalah tentang wilayah Teluk Balikpapan yang tidak banyak, jika ada, yang memberitakannya. Beberapa kutipan pandangan DI tentang Teluk Balikpapan, adalah sebagai berikut:

"Saya tahu lokasi itu....Yang terpenting di Balikpapan ada Teluk Balikpapan....Teluk itu begitu panjangnya. Pantai di kiri teluk itu sebagian masuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Sebagian lagi masuk Kabupaten Kutai Kartanegara. Yakni yang posisinya melengkung di ujung teluk. Melengkung sampai sisi kanan teluk. Sampai dengan wilayah kota Balikpapan."

DI juga menyatakan bahwa jika DKI Jakarta sudah tidak lagi jadi ibukota, warga Jakarta tidak perlu galau. Jakarta bisa jadi bapakkota. Mmm perbendaharaan kata baru nikh Mas Dahlan.

Aura yang sama juga sering diucapkan oleh Anies. Menurut Anies kegiatan pembenahan transportasi umum di Jakarta tetap dilanjutkan melalui skema Urban Regeneration. Skema ini juga mencakup peluang untuk membangun ruang terbuka hijau yang lebih banyak. Tantang RTH ini, kutipan pandangan Anies yang disajikan oleh wartawan Kompas.com, adalah sebagai berikut.

"Mudah-mudahan dengan adanya perpindahan itu lebih banyak ruang terbuka hijau. Itu bekas-bekas kantor mudah-mudahan menjadi taman di tempat-tempat yang strategis."

Ahok yang juga hadir di Balaikota DKI Jakarta ketika menghadiri pelantikan anggota DPRD baru DKI Jakarta tidak berkomentar banyak. Namun, ada beberapa komentar Ahok yang banyak diberitakan oleh media seusai dia diangkat sebagai Tokoh Adat Dayak Kalimantan Timur. Menurutnya antara lain adalah sangat penting untuk membangun pariwisata di wilayah IKN baru ini sebab hampir semua IKN baru dimanapun akan sepih (relatif sepih..pada mulanya, Red.). Kutipan pernyataan ini yang tayang di DetikTravel, adalah:

"Tidak mungkin sebuah ibu kota hanya ibu kota dan tidak ada wisata. Hampir semua ibu kota baru tuh sepi. Nah tapi coba kalau dibangun kembali seperti di pedalaman lagi, hutan kotanya banyak," 

Letak geografis calon IKN Indonesia baru ini memang menjanjikan potensi pariwisata yang berlimpah. IKN yang menempati wilayah PPU dan Kukar relatif dekat dengan Bandar Seri Begawan, Serawak dan Kuching. Wilayah IKN itu juga bersebelahan dengan dua kota besar yang sudah ada sejak zaman Belanda dulu yaitu  Samarinda dan Balikpapan dengan jalan tol Balikpapan - Samarinda yang sedang dalam konstruksi. Tidak diperlukan lagi membangun bandara baru. 

Lebih jauh lagi orang-orang Kalsel yang berpergian ke Samarinda dapat ke Penajam dulu, sekitar 15 menit menyebrang ke Balikpapan dan kemudian dilanjutkan dengan mobil ke Samarinda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun