Survey membuktikan bahwa 75,50% pengguna internet saat ini berusia 13-18 tahun dengan pemakaian 1-3 jam per hari. Namun, media sosial yang bersifat cepat dan bebas mengharuskan para penggunanya bersikap bijak. Tentunya dalam mencari dan menyebarkan sebuah informasi.
Seperti kita ketahui, maraknya hoax seringkali mengakibatkan perselisihan, dan ketidak harmonisan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lantas, adakah manfaat dari sebuah sosial media?
Internet dengan mudah dapat kita akses. Salah satu manfaatnya adalah memudahkan kita untuk berinteraksi. Artinya, melalui media sosial kita dapat menjangkau orang-orang di seluruh penjuru negeri.
Yang harus kita garis bawahi, segala sesuatu memiliki dampak positif dan negatif. Faktanya, sosial media bisa kita jadikan sebagai ladang pahala ataupun jurang dosa. Kita seringkali terlalu bebas mengekpresikan diri dalam postingan-postingan kita.
Pada dasarnya, "kebebasan" tentu memiliki sebuah batasan. Seringkali kita temukan situs-situs yang dilaporkan karena konten tidak sesuai. Ini membuktikan bahwa segala sesuatu ada batasnya (terkecuali "sabar").
Saat kita memberikan informasi apapun melalui akun media sosial kita, percayalah itu akan berpengaruh terhadap para netizen. Bayangkan, jika seandainya kita memberikan informasi yang berisi kebencian, maka berapa banyak orang yang kita hasut untuk sependapat dengan pemikiran kita.
Oleh karena itu, berusahalah menyebarkan konten-konten kebaikan. Informasi memang dibutuhkan. Namun menghakimi tidak dibenarkan. Belum tentu kita lebih baik dari orang-orang yang kita bicarakan bukan?
Mungkin kita sering menjumpai beberapa orang yang "nyinyir" terhadap apa yang kita posting. Namun, tahukah kalian, seandainya kita sempurna menata hati, maka kita tak akan mudah terbawa emosi. Bersikap biasa saja. Selama kita tidak merugikan, mengapa harus terlalu kita pikirkan?
Kebaikan itu perlu disebarkan, apapun itu. Namun sebuah aib, tak perlu diumbar. Selain memalukan, coba kita posisikan seandainya kita yang menjadi korban. Hidup itu mudah, selama introspeksi kita dahulukan!
Sah-sah saja seandainya kita mencurahkan isi hati kita dalam sosial media. Namun gunakanlah bahasa yang tepat. Ingat! Perkataan kita mencerminkan kepribadian kita.