Mohon tunggu...
AlLuthfi Media
AlLuthfi Media Mohon Tunggu... PONDOK PESANTREN AL-LUTHFI LOLANAN

Akun Resmi Pondok Pesantren Al-Luthfi Lolanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Jejak di Belantara Mimpi"

24 Mei 2025   10:04 Diperbarui: 24 Mei 2025   10:29 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


JEJAK DIBELANTARA MIMPI.

Bagian 1:
Bisikan Angin Tobayagan

Matahari terbit, menyinari kabut tipis yang menyelimuti Tobayagan. Ari, bocah berusia sepuluh tahun, duduk di tepi sungai, menatap aliran air yang tenang. Suara hutan di sekitarnya adalah melodi yang akrab, namun hatinya dipenuhi mimpi yang lebih besar. Mimpi itu tumbuh dari cerita ayahnya, seorang guru yang datang dari jauh, membawa cahaya pendidikan ke desa mereka.
"Ari, jangan hanya bermimpi, tapi kejarlah," kata ayahnya suatu malam, di bawah cahaya rembulan. Kata-kata itu terpatri dalam benak Ari, menjadi kompas dalam hidupnya.
Suatu hari, Ari harus menempuh perjalanan panjang menuju pusat Kabupaten. Tujuh belas jam berjalan kaki, menembus hutan lebat, jalanan berliku, dan sungai deras. Ia membawa bekal nasi dan ikan asin, serta tekad yang membara. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang kakek tua yang bijak, yang bercerita tentang kekuatan mimpi dan ketekunan.
"Hutan ini keras, Ari, tapi mimpi yang kuat bisa menembus segalanya," kata kakek itu, sebelum menghilang di balik pepohonan.

Bagian 2
Cahaya Kota Kotamobagu

Kotamobagu adalah dunia yang asing bagi Ari. Suara bising kendaraan, bangunan tinggi, dan keramaian pasar membuatnya tertegun. Ia tinggal di pesantren SPI Kotamobagu, belajar di bawah bimbingan KH. Abdul Latif Paputungan. Di sana, ia bertemu dengan teman-teman baru, yang berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang berbeda.
Salah satu temannya, Tatan, adalah seorang anak kota yang cerdas dan suka membaca buku. Mereka berdua sering berdiskusi tentang ilmu pengetahuan dan cita-cita. Ari belajar banyak dari Tatan, tentang dunia luar dan tentang pentingnya pendidikan.
Namun, kerinduan akan rumah dan keluarga selalu menghantui Ari. Ia merindukan suara hutan Tobayagan, senyum ibunya, dan cerita-cerita ayahnya. Suatu malam, ia bermimpi tentang ayahnya, yang berkata, "Ari, jadilah cahaya di mana pun kamu berada."

Bagian 3
Sayap Mimpi di Manado

PGA Manado adalah tempat Ari menemukan sayapnya. Ia aktif dalam organisasi, pramuka, dan kegiatan diskusi. Ia juga menunjukkan bakatnya dalam bidang akademik, sering meraih juara kelas. Di sana, ia bertemu dengan seorang gadis Energik yang memiliki semangat dan impian yang sama.
Gadis ini adalah seorang aktivis yang peduli dengan masalah sosial. Ia mengajak Ari untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial, membantu masyarakat yang membutuhkan. Bersama ,Seorang gadis Energik  Ari belajar tentang arti pengabdian dan tanggung jawab.
Namun, kebahagiaan Ari terganggu oleh berita duka. Ayahnya meninggal dunia. Kesedihan mendalam menyelimuti hatinya. Ia merasa kehilangan arah dan semangat.

Bagian 4
 Jejak di Tanah Lombok

Ibunya, dengan mata berkaca-kaca, berkata, "Ari, ayahmu ingin kamu mengejar mimpimu. Jangan biarkan kesedihan menghentikanmu."
Dengan berat hati, Ari meninggalkan ibunya dan pergi ke NTB untuk melanjutkan menuntut ilmu disebuah pondok pesantren, Ia merasa seperti burung yang terbang jauh dari sarangnya, mencari tempat baru untuk membangun mimpi.
Di Lombok, Ari bertemu dengan orang-orang baru, budaya baru, dan tantangan baru. Ia belajar tentang kehidupan, tentang cinta, dan tentang arti sebuah perjuangan. Ia juga belajar bahwa mimpi tidak mengenal batas, dan bahwa setiap langkah adalah jejak yang membentuk masa depan.
 

Bagian 5
Jejak Rindu di Tanah Lombok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun